Velg 16 inci dengan ban 185/55.
Eksterior lebih agresif dengan body kit dan spoiler.
Lampu LED untuk headlamp.
Interior dilengkapi sistem hiburan layar sentuh dan smart touch AC.
Keberhasilan varian RS inilah yang kelak memengaruhi keputusan Honda menghentikan generasi keempat Jazz.
Generasi Ketiga (2014–2019): Lebih Agresif, Lebih Futuristik
Memasuki 2014, Honda memperkenalkan Jazz generasi ketiga dengan kode bodi GK5.
Desainnya makin futuristik dengan garis-garis tegas, lampu depan menyipit dengan DRL LED, serta gril depan yang lebih tajam.
Tampilan sporty menjadi ciri khas utama pada generasi ini.
Puncaknya terjadi pada 2017, saat Jazz mendapat facelift dengan sentuhan warna dan aksen baru.
Salah satu yang paling populer adalah Phoenix Orange Black Top – kombinasi warna oranye dan atap hitam. Interiornya pun mendapat aksen warna senada di jok, stir, dan tuas transmisi.
Fitur-fitur canggih seperti Cruise Control, one push ignition, dan auto AC semakin memperkuat posisi Jazz sebagai hatchback premium di kelasnya. Namun di balik pencapaian ini, masa depan Jazz justru mulai suram.
Tahun 2019, Honda meluncurkan Jazz generasi keempat (Honda Fit) di Tokyo Motor Show.
Alih-alih mempertahankan gaya sporty, desain generasi baru ini justru tampil membulat, minimalis, dan cenderung retro.
Desain ini tidak sesuai dengan selera pasar Indonesia yang menginginkan hatchback dengan tampilan agresif dan sporty.
Hal ini diperkuat dengan data internal Honda bahwa pada 2019, dari total 12.000 unit penjualan Jazz, 97 persen pembelinya memilih varian RS.