Isu finansial turut membayangi ruang ganti PSIS. Keterlambatan gaji, minimnya dukungan sponsor, dan tekanan dari suporter memperparah kondisi tim.
Situasi ini jelas berdampak pada mental dan konsistensi para pemain, yang akhirnya gagal bangkit di momen-momen krusial.
Skenario Resmi Degradasi: Ditentukan Hasil Semen Padang
Kekalahan ini membuat PSIS hanya mengumpulkan 25 poin dari 32 laga, tertinggal enam angka dari Semen Padang di posisi ke-15.
BACA JUGA:Real Betis Lolos ke Final UEFA Conference League Usai Tahan Fiorentina 2-2!
BACA JUGA:Chelsea ke Final! Bungkam Djurgarden Meski Turunkan Pelapis
Dengan dua pertandingan tersisa, secara matematis PSIS memang masih bisa mengejar. Namun, skenario tersebut bergantung pada kekalahan Semen Padang di tiga laga terakhir mereka.
Semen Padang dijadwalkan menghadapi Persebaya Surabaya pada Minggu (11/5/2025). Jika tim Kabau Sirah meraih minimal satu poin saja di laga itu, maka PSIS resmi menjadi tim pertama yang terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Akhir Sebuah Perjalanan
Degradasi ini menandai berakhirnya era PSIS di Liga 1 yang telah berlangsung sejak 2017. Dalam delapan tahun tersebut, PSIS sempat menjadi kuda hitam yang disegani, terutama saat mereka menembus papan tengah klasemen dalam beberapa musim. Namun musim ini segalanya runtuh—mulai dari performa, finansial, hingga semangat tim.
Kini, Laskar Mahesa Jenar harus bersiap untuk menghadapi kerasnya persaingan di Liga 2 2025/2026. Perjalanan untuk kembali ke kasta tertinggi tentu tak akan mudah, tapi dukungan dari suporter setia dan pembenahan internal bisa menjadi kunci kebangkitan mereka.