Ada yang menambahkan isian buah-buahan, seperti pisang atau durian, di dalam lemang untuk memberikan rasa yang lebih variatif.
Ada juga yang membuat varian lemang ketan hitam manis dengan tambahan susu kental manis atau cokelat sebagai bahan pelengkap.
Lemang ketan hitam tidak hanya memiliki kelezatan yang tiada duanya, tetapi juga berbagai manfaat kesehatan.
Ketan hitam, yang merupakan bahan utama, dikenal memiliki kandungan serat yang tinggi, baik untuk pencernaan.
Selain itu, ketan hitam juga mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh, serta dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.
Kandungan santan kelapa dalam lemang juga memberi manfaat, terutama dalam memberikan asupan lemak sehat yang penting bagi tubuh.
Namun, karena proses memasaknya dengan cara dipanggang, lemang ketan hitam ini memiliki kadar kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan ketan yang digoreng atau dimasak dengan minyak.
Meski lemang ketan hitam adalah makanan tradisional yang sudah ada sejak lama, popularitasnya tidak surut seiring berjalannya waktu.
Kini, banyak restoran atau penjual jajanan tradisional yang mulai menawarkan lemang ketan hitam sebagai menu khas mereka.
Beberapa varian modern juga muncul, seperti lemang ketan hitam dengan tambahan keju atau saus manis, untuk menarik minat generasi muda.
Selain itu, lemang ketan hitam juga semakin dikenal di kalangan wisatawan. Banyak turis yang tertarik untuk mencoba kuliner khas ini, baik karena keunikan cara pembuatannya maupun karena rasanya yang khas dan sulit ditemukan di tempat lain.
Kue lemang ketan hitam bukan hanya sekedar makanan, melainkan juga simbol dari kekayaan tradisi kuliner Indonesia yang terus berkembang.
Keunikan dalam cara pembuatannya, rasa yang khas, dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya membuat lemang ketan hitam tetap menjadi favorit banyak orang, bahkan di era modern ini.
Menyajikan lemang ketan hitam tidak hanya sekedar untuk memuaskan selera, tetapi juga untuk merayakan warisan budaya yang sangat berharga.*