Para ahli tanaman dan pecinta tanaman mulai beralih ke varietas tanaman lain yang mungkin lebih menarik perhatian mereka.
Janda bolong yang sebelumnya menjadi ikon keindahan interior rumah, sekarang tenggelam di antara tanaman-tanaman dengan daya tarik yang lebih kuat.
BACA JUGA:Bingung Masih Muda Kok Sering Lupa? Kenalilah, Bisa Jadi 5 Kondisi ini Sedang Kalian Alami
BACA JUGA:Menakjubkan! Ini Nama-nama Buah yang Disebut dalam Al-Quran, Kamu Pernah Makan?
Apakah ini merupakan efek dari kelelahan atas popularitas yang begitu besar ataukah ada faktor lain yang memainkan peran dalam penurunan popularitas Janda Bolong?
Ada beberapa faktor yang memengaruhi popularitas suatu tanaman, seperti tren sosial, kemudahan perawatan, dan keunikan visual.
Janda Bolong mungkin kehilangan daya tariknya karena munculnya tanaman-tanaman baru dengan karakteristik yang lebih menarik bagi pecinta tanaman.
2. Aglonema
Sementara itu, Aglonema, tanaman dengan daun berwarna-warni yang memukau, juga mengalami perjalanan yang serupa.
Pada puncak popularitasnya, Aglonema dianggap sebagai salah satu tanaman hias pilihan utama.
Dari aglonema merah hingga aglonema silver queen, para pecinta tanaman hias rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan varietas yang langka.
Namun, seiring berjalannya waktu, aglonema mulai kehilangan pesonanya di mata para penggemar tanaman hias.
Tanaman ini sepertinya telah tenggelam dalam arus tanaman hias lain yang lebih eksotis.
Aglonema populer karena kemampuannya bertahan dalam kondisi cahaya rendah dan pola daun yang cantik.
Meskipun begitu, munculnya varietas tanaman hias dengan warna daun yang lebih mencolok dan desain yang lebih unik membuat Aglonema tergeser dari pusat perhatian.
Tren tanaman hias di Indonesia terus berkembang seiring waktu, menciptakan gelombang perubahan yang dapat diprediksi tetapi tetap sulit dihindari.