Bapanas juga melaporkan bahwa harga minyak goreng mengalami penurunan di seluruh jenis:
Minyak goreng kemasan turun dari Rp20.756 per liter menjadi Rp19.463 per liter
Minyak goreng curah turun dari Rp17.906 per liter menjadi Rp17.536 per liter
Minyakita turun dari Rp17.602 per liter menjadi Rp17.178 per liter
Demikian pula gula konsumsi, yang turun dari Rp18.767 per kg menjadi Rp18.557 per kg.
Tepung Terigu dan Ikan Konsumsi Naik-Turun
Untuk tepung terigu, harga tepung curah turun dari Rp9.854 per kg menjadi Rp10.904 per kg, sedangkan tepung kemasan mengalami sedikit koreksi dari Rp12.983 ke Rp13.000 per kg.
Sementara itu, pada kategori ikan, Bapanas mencatat:
Ikan kembung naik dari Rp40.575 per kg menjadi Rp42.917 per kg
Ikan tongkol naik dari Rp40.041 per kg menjadi Rp40.537 per kg
Namun, ikan bandeng justru turun dari Rp49.000 menjadi Rp34.372 per kg
Garam konsumsi tercatat mengalami penurunan harga dari sebelumnya Rp12.223 per kg menjadi Rp11.680 per kg.
Penurunan ini disinyalir karena ketersediaan stok dari wilayah pesisir yang melimpah seiring dengan kondisi cuaca yang mendukung panen garam.
Kondisi fluktuasi harga pangan ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah, khususnya Badan Pangan Nasional dan Kementerian Pertanian, untuk memperkuat koordinasi dengan pelaku distribusi dan produksi.
Ketimpangan pasokan di tingkat daerah masih menjadi penyebab utama kenaikan harga yang tak merata.
Sejumlah pakar menyarankan agar pemerintah kembali memperluas distribusi beras SPHP, minyak goreng subsidi (Minyakita), dan mempercepat intervensi pasar di daerah yang mengalami lonjakan harga tinggi, terutama di luar Jawa.