Namun, ada perhatian khusus terkait kenaikan harga cabai.
Presiden Jokowi mencatat bahwa harga cabai telah melonjak secara signifikan.
"Saya lihat yaitu cabe yang melompat dari harga Rp40 ribu ke Rp70 ribu, Itu yang perlu dicarikan solusi," tambahnya.
Meskipun cabai adalah salah satu komoditas yang harganya naik, secara keseluruhan, harga-harga kebutuhan pokok di Kota Palembang masih dapat dikendalikan dengan baik.
Selain kunjungan dan dialog dengan pedagang, Presiden Jokowi juga berikan bantuan sosial (bansos) kepada para pedagang dan pengunjung pasar.
Bantuan ini termasuk Bantuan Modal Kerja (BMK) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni juga telah berulang kali menyampaikan pentingnya pengendalian inflasi dalam program prioritasnya.
Beberapa upaya telah dilakukan, seperti Gerakan Pasar Murah di Kabupaten/Kota dan menggalakkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam produksi komoditas kebutuhan sehari-hari.
"Upaya lain dalam menekan melonjaknya harga pangan di pasaran adalah kita menghadirkan Toko Kepo (Kebutuhan Pokok) yang menjual berbagai kebutuhan bahan pangan dengan harga lebih murah di pasaran," ungkap Agus Fatoni.
Sejauh ini, angka inflasi di Sumatera Selatan berada pada angka 2,28 persen (year-on-year), yang sejajar dengan angka nasional.
Bahkan, harga daging dan telur mengalami penurunan, yang menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi di provinsi ini telah memberikan hasil yang signifikan.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Sekip Ujung dan apresiasi terhadap upaya Pemprov Sumatera Selatan dalam mengendalikan inflasi menjadi sebuah langkah positif dalam menjaga stabilitas harga-harga kebutuhan pokok.
Tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat. Upaya serupa diharapkan terus dilakukan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat Sumatera Selatan. ***