Posisi mesin tetap berada di bawah jok, bukan di bagian depan, sehingga tidak memakan ruang kabin atau bagasi. Konfigurasi ini juga memaksimalkan visibilitas pengemudi karena tidak terhalang kap mesin.
Meski tampilan eksteriornya terkesan jadul, Mitsubishi tetap melakukan penyempurnaan minor agar tetap relevan.
Grille depan diberikan aksen modern berbentuk garis dan segitiga khas desain Mitsubishi terkini.
Lampu depan pun sudah berganti bentuk dari bulat menjadi kotak, mengikuti standar modern. Selain itu, fitur seperti power steering turut ditambahkan untuk kenyamanan dan kemudahan berkendara.
Hingga saat ini, Mitsubishi masih memproduksi L300 secara lokal dalam beberapa varian, antara lain pikap standar, pikap flatdeck, bus chassis, dan cab chassis.
Harga on-the-road (OTR) untuk wilayah Jabodetabek berkisar antara Rp171 juta hingga Rp176 juta.
L300 dilengkapi tangki bahan bakar berkapasitas 47 liter, cukup untuk perjalanan jarak jauh tanpa sering mengisi ulang.
Untuk kenyamanan berkendara, L300 menggunakan suspensi depan jenis double wishbone dengan coil spring, sementara bagian belakang menggunakan semi-elliptic leaf spring.
Sistem pengereman depan telah menggunakan cakram berventilasi, sedangkan bagian belakang masih menggunakan tromol.
Mesin diesel 4D56 Astron hingga kini masih digunakan oleh L300, dengan spesifikasi SOHC 12 Valve 4 silinder berkapasitas 2.477 cc.
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 72 dk pada 4.200 rpm dan torsi maksimum 147 Nm pada 2.500 rpm.
Keandalan mesin ini telah teruji puluhan tahun, bahkan oleh sektor komersial besar seperti Pos Indonesia yang menuntut ketahanan kendaraan dalam operasional harian tanpa kompromi.
L300 bukan hanya kendaraan niaga, tetapi bagian dari sejarah industri transportasi Indonesia.
Peran vitalnya dalam layanan logistik nasional, termasuk saat menjadi armada Pos Indonesia, memperkuat posisinya sebagai kendaraan legendaris yang masih bertahan hingga saat ini.
Dengan warisan ketangguhan, efisiensi, dan desain yang terus relevan, Mitsubishi Colt L300 akan selalu dikenang sebagai kendaraan yang telah ikut menyambung komunikasi dan logistik antarwilayah di Indonesia, dari masa ke masa.