Kue ini dibuat dari campuran tepung beras, santan, dan pisang yang dibungkus daun pisang lalu dikukus.
Teksturnya lembut dan rasa manis alami dari pisang membuat nagasari cocok dinikmati segala usia.
Kehadiran daun pisang tidak hanya mempercantik tampilan, tapi juga memberikan aroma khas yang menggugah selera.
7. Kue Mangkok: Simbol Kebahagiaan dalam Warna Ceria
Kue mangkok dikenal sebagai simbol kegembiraan, sering dihidangkan saat perayaan Imlek atau syukuran.
Kue ini dibuat dari campuran tepung beras, tape singkong, dan gula yang dikukus dalam cetakan berbentuk mangkuk.
Ketika matang, bagian atas kue akan merekah, menandakan keberuntungan.
8. Dadar Gulung: Hijau Menawan dengan Isi Kelapa Gula Merah
Dadar gulung memiliki kulit hijau dari daun pandan dan berisi parutan kelapa yang dicampur dengan gula merah cair.
Rasanya manis dan aromanya harum. Kue ini sangat populer sebagai hidangan takjil saat bulan Ramadan.
Meski kini banyak jenis makanan modern bermunculan, kue-kue tradisional masih bertahan dan bahkan semakin dikenal luas berkat promosi di media sosial.
Banyak generasi muda yang mulai mengembangkan bisnis kuliner berbasis kue tradisional dengan tampilan yang lebih modern tanpa mengubah cita rasa aslinya.
Para pegiat kuliner juga terus mengangkat kembali kue-kue warisan nenek moyang ini dalam berbagai festival makanan daerah.
Pemerintah pun melalui berbagai program pariwisata dan UMKM, turut memfasilitasi pengrajin kue tradisional agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Keanekaragaman kue tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat Nusantara.
Setiap kue membawa cerita, nilai-nilai, dan kehangatan keluarga yang tak tergantikan oleh tren makanan cepat saji.