KORANPALPOS.COM - Kekhawatiran melanda sejumlah warga yang bermukim di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Kelekar, Kota Prabumulih.
Sejak beberapa hari terakhir, pinggiran Sungai Kelekar yang baru saja dilakukan normalisasi pada tahun 2024 lalu mengalami abrasi akibat aliran sungai yang meningkat, dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kota ini.
Salah satu kawasan yang mengalami abrasi atau longsor berada dikawasan Jalan Bukit Lebar, Kelurahan Tugu Kecil, Kecamatan Prabumulih Timur.
BACA JUGA:Meriahnya Lebaran di Kayuagung : Ada Midang Bebuke Hingga Pelestarian Tradisi Cang Incang
BACA JUGA:Budaya Midang Tetap Lestari : Herman Deru Bangga Warga OKI Teguh Jaga Tradisi
Hujan yang terus menerus selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan tanah pinggiran sungai, longsor.
Dengan jarak antara rumah warga dan pinggiran sungai yang tidak lebih dari dua meter, kekhawatiran akan kemungkinan longsornya tanah semakin meningkat.
“Kami cemas, apalagi kalau hujan turun. Setiap kali hujan, kami merasa was-was,” ungkap salah satu warga yang enggan namanya disebutkan.
BACA JUGA:Ribuan Warga Hadiri Open House Gubernur Herman Deru, Suasana Penuh Kehangatan
BACA JUGA:H+3 Idul Fitri 1446 H : Masyarakat Antusias Saksikan Cakat Stempel dan Midang di Kayuagung
Warga setempat berharap agar pemerintah bisa segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.
"Kami berharap agar pemerintah dapat segera memasang talud sebagai salah satu solusinya. Kami takut tempat rumah kami longsor," tambahnya.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Prabumulih, Sriyono SH, mengakui bahwa pihaknya telah menerima laporan dari warga mengenai terjadinya tanah abrasi di Kelurahan Tugu Kecil.
BACA JUGA:Giat Cakat Stempel dan Midang : Personel Gabungan Sat Lantas Polres OKI Amankan Lalu Lintas
BACA JUGA:Masih Ada Kendaraan Roda Empat Trobos Antrian