BACA JUGA:Nenek 78 Tahun di Lubuklinggau Korban Tabrak Lari, Sopir Diimbau Bertanggungjawab !
Pada tahun 2014-2015, ia menjadi Asisten Operasi Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/Bukit Barisan, kemudian menjadi dosen Madya Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) pada tahun 2015.
Ia juga pernah menjadi perwira menengah di Detasemen Markas Besar TNI Angkatan Darat pada tahun 2015-2016.
Agus Subiyanto mencapai status perwira tinggi bintang satu saat menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako pada tahun 2017-2018.
Selanjutnya, ia menduduki jabatan Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Darat (Wadanpussenif Kodiklatad) pada 2019-2020, dan sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada tahun 2020.
Karier militer Agus terus menanjak, terutama ketika ia menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada tahun 2020-2021, yang membuat pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Selama karirnya, Agus Subiyanto menjadi salah satu perwira TNI yang dekat dengan Presiden Joko Widodo, terutama sejak Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Selanjutnya, ia menjabat sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi pada tahun 2021-2022, dan kemudian sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat mendampingi Jenderal Dudung hingga tanggal 25 Oktober 2023.
Agus Subiyanto dapat dianggap sebagai seorang prajurit "paket lengkap" karena memiliki pengalaman dalam berbagai bidang, mulai dari satuan tempur hingga tugas teritorial.
Selain itu, ia memiliki pendidikan kemiliteran yang lengkap, termasuk lulusan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Menurut pengamat militer Anton Aliabbas, Agus Subiyanto adalah seorang prajurit yang lengkap karena pengalamannya mencakup berbagai bidang, termasuk teritorial, serta riwayat pendidikan kemiliteran yang komprehensif.
Tantangan terbesar yang dihadapi Agus Subiyanto saat menjabat sebagai Kasad adalah menjaga netralitas TNI Angkatan Darat, terutama di tengah perhelatan politik menjelang Pemilu 2024.
Oleh karena itu, Agus Subiyanto harus menunjukkan independensi dan netralitasnya, terutama mengingat kedekatannya dengan Presiden.
Profesionalitas Agus akan menjadi penentu dalam memimpin TNI Angkatan Darat selama pergantian rezim yang akan datang, sehingga ia harus menjaga netralitas TNI di tengah kontestasi politik yang semakin panas menjelang Pemilu 2024. (*/ant)