KORANPALPOS.COM - Keluarnya intruksi Presiden RI Prabowo Subianto terkait pengecer boleh jual Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg, membuat LPG subsidi tersebut kembali beredar dipasaran.
Hal ini disambut gembira oleh kalangan emak-emak, termasuk diantaranya emak-emak yang ada di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).
Hanya saja, harga LPG tabung melon tersebut masih terbilang tinggi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ditingkat pengecer LPG 3 kg yang menjadi primadona masyarakat dalam urusan masak-memasak tersebut masih berada diangka kisaran Rp40 ribu.
BACA JUGA:Kasdim 0402/OKI Bertindak Sebagai Irup Pada Upacara Bendera
BACA JUGA:Ganti Rugi PTBA Tidak Jelas : Puluhan Warga Desa Darmo Ngadu ke DPRD Muara Enim !
Namun sebagian masyarakat sudah bisa menarik nafas lega, karena saat ini ada harga juga sudah ada barang.
"Syukurlah sekarang walaupun mahal sudah ada barangnya, kemarin-kemarin harus keliling dulu cari LPG, ada harga tapi gak ada barang," ungkap Tini, warga Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Lubuklinggau.
Sepekan sebelumnya, LPG 3kg sempat hilang di pasaran, sementara di pangkalan stok LPG sulit di dapat karena pemilik pangkalan beralasan stok kosong.
Kondisi tersebut diperparah dengan larangan pengecer jual LPG 3kg, yang dinilai menjadi pemicu kelangkaan LPG 3kg.
BACA JUGA:Riview Samsung Galaxy S25 Ultra : Desain Baru, Performa AI Canggih, Pilihan Tepat Tahun Ini !
BACA JUGA:Kontrol Pekarangan untuk Ketahanan Pangan
Akibatnya tidak sedikit masyarakat yang meluapkan kekesalan mereka secara langsung maupun melalui media sosial kepada Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, yang dinilai orang yang bertanggungjawab dengan kelangkaan LPG tersebut.
Sementara itu, Soleha salah satu pedagang eceran LPG 3 kg di area Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelum eceran LPG sempat kosong.
Itu disebabkan para pedagang eceran takut bermasalah dengan informasi larangan pedagang eceran menjual LPG 3 kg.