Kebijakan Pemerintah Provinsi Sumsel yang memperketat pengawasan lalu lintas sapi dan kerbau untuk mengantisipasi penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) mendapat tanggapan positif dari sebagian besar warga.
BACA JUGA:Cukai Rokok untuk Program Makan Bergizi Gratis : Solusi atau Masalah Baru ?
BACA JUGA:Pergub Poligami ASN DKI Jadi Sorotan : Ini Langkah Mendagri Tito Karnavian !
Mereka berharap kebijakan ini dapat mencegah penyebaran penyakit yang dapat merugikan para peternak.
Salah seorang peternak sapi di Kabupaten Ogan Ilir, Rdi menyambut baik langkah Pemprov Sumsel dalam memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak.
"Sayai sebagai peternak sangat mendukung kebijakan ini. PMK memang bisa menghancurkan usaha ternak kami, jadi kalau ada tindakan pencegahan seperti ini, itu sangat membantu," ujar Rdi.
Ia juga berharap vaksinasi yang dilakukan dapat menjangkau lebih banyak peternak di daerahnya.
BACA JUGA:ArumtaLa Cerita Pengalaman Gagal Diet Dalam Single Terbaru
BACA JUGA:Pray for Lampung: Banjir Bandang Terjang Setelah Hujan Deras
Senada dengan itu, seorang warga Palembang, Erni mengungkapkan, harapannya agar kebijakan ini tidak hanya memperketat pengawasan di jalur lalu lintas, tetapi juga memberikan edukasi lebih kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang dan kesehatan hewan ternak.
"Selain pengawasan, saya berharap peternak juga diberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai pencegahan PMK," katanya.
Namun, sebagian warga juga memberikan catatan terkait implementasi kebijakan tersebut.
Seperti yang disampaikan Ahm, seorang pedagang sapi di Palembang.
Ia menyarankan agar pemerintah tidak hanya fokus pada pengawasan lalu lintas, tetapi juga memastikan distribusi vaksin yang merata dan memadai, terutama untuk daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.
"Jangan sampai peternak di daerah yang lebih terpencil kesulitan mendapatkan vaksin atau pengawasan," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas KPP Sumsel salurkan 10 ribu vaksin untuk cegah PMK