Dengan kata lain, PHEV memberikan solusi bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan namun masih mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan, terutama untuk perjalanan jarak jauh.
Luther juga menyoroti dukungan pemerintah Indonesia yang semakin besar terhadap industri kendaraan ramah lingkungan, khususnya kendaraan listrik dan PHEV.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meluncurkan sejumlah insentif dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan kendaraan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Mengapa Mitsubishi Fuso Tetap Jadi Pilihan Utama Selama 54 Tahun di Indonesia ? Simak Penjelasannya
Insentif ini termasuk pengurangan pajak, subsidi untuk pembelian kendaraan listrik, dan pembangunan infrastruktur pengisian daya yang lebih luas.
"Keberpihakan pemerintah Indonesia terhadap kendaraan ramah lingkungan semakin kuat, dan hal ini menjadi faktor penting dalam keputusan kami untuk membawa PHEV ke Indonesia. Pemerintah sudah menunjukkan komitmennya melalui kebijakan yang mendukung industri kendaraan listrik. Dengan insentif yang ada, kami yakin kendaraan PHEV BYD akan semakin menarik bagi konsumen," jelas Luther.
Meskipun BYD baru relatif baru memasuki pasar Indonesia, namun perusahaan ini telah menunjukkan pencapaian yang menggembirakan.
Pada tahun 2024, BYD berhasil menjual lebih dari 15.000 unit kendaraan listrik di Indonesia, dengan total pangsa pasar EV mencapai 36 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa minat konsumen Indonesia terhadap kendaraan ramah lingkungan semakin meningkat.
Luther Panjaitan merasa optimis dengan pencapaian tersebut, meskipun tantangan besar tetap ada.
"Pencapaian kita di tahun 2024 cukup memuaskan. Kami berharap dapat terus meningkatkan penjualan dan memperkenalkan berbagai model kendaraan ramah lingkungan kami ke pasar Indonesia. Kami yakin bahwa dengan menghadirkan produk yang tepat, kami dapat lebih meluas di pasar ini," ungkapnya.
BYD berencana untuk memperkenalkan lebih banyak model kendaraan listrik dan PHEV di Indonesia pada tahun 2025, termasuk varian yang lebih terjangkau serta lebih banyak pilihan bagi konsumen.
Hal ini bertujuan untuk memberikan alternatif kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan berbagai segmen pasar, dari kendaraan premium hingga kendaraan entry-level yang lebih terjangkau.
Pasar kendaraan listrik dan PHEV di Indonesia memang masih berkembang, tetapi Luther melihat adanya potensi besar di masa depan.
Salah satu alasan utamanya adalah kesadaran yang semakin meningkat mengenai pentingnya mengurangi emisi karbon dan dampak negatif kendaraan bermotor terhadap lingkungan.