KORANPALPOS.COM- Patrick Kluivert, pelatih anyar Timnas Indonesia, mengunjungi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Senin, 13 Januari 2024, sebagai bagian dari agenda perkenalan resminya. Eks bintang Barcelona itu tampak terkesan dengan keindahan dan fasilitas stadion kebanggaan Indonesia.
Namun, ia menyoroti satu hal yang menurutnya mengurangi atmosfer intimidatif: lintasan atletik yang mengelilingi lapangan.
“Sangat disayangkan bahwa kami punya lintasan atletik di sekeliling lapangan. Dengan semangat fans Indonesia, negara-negara yang datang ke sini untuk bermain harus lebih merasakan tekanannya,” kata Kluivert.
Ia menambahkan, “Sekarang jaraknya agak jauh, sehingga gemuruh suara fans tidak terasa langsung ke lapangan. Kalau jaraknya lebih dekat, tekanan untuk tim lawan pasti jauh lebih besar.”
BACA JUGA:Megawati Pertiwi: Dari Pahlawan Poin hingga Inspirasi Tim di V-League.
BACA JUGA:Kluivert Bertemu Pemilik Klub Liga 1
Lintasan Atletik di GBK, Masalah Lama Stadion di Indonesia
Kritik Kluivert mengarah pada desain stadion yang masih mengakomodasi lintasan atletik. Seperti banyak stadion lain di Indonesia, GBK dibangun sebagai arena multifungsi untuk berbagai cabang olahraga.
Namun, pendekatan ini memiliki konsekuensi pada pengalaman penonton sepak bola, terutama dalam menciptakan atmosfer yang intim dan intimidatif.
Kluivert bukan satu-satunya yang pernah menyoroti hal ini. Banyak pengamat dan pemain sepak bola internasional menganggap stadion tanpa lintasan atletik mampu menghadirkan tekanan psikologis lebih besar bagi tim lawan.
Beberapa stadion modern di Eropa bahkan sengaja dibangun dengan jarak minimal antara lapangan dan tribun untuk mengoptimalkan dukungan langsung dari fans.
BACA JUGA:Debut Manis Dejan/Fadia di India Open
BACA JUGA:Slot Puji Pertahanan Nottingham
Agenda Padat Patrick Kluivert
Sejak diumumkan sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, Kluivert telah menjalani berbagai agenda penting. Selain bertemu dengan pemain senior, ia juga menyempatkan diri mengunjungi skuad U-20.