Dalam upacara pernikahan, pengantin yang mengenakan busana ini diharapkan dapat memancarkan aura kebahagiaan dan keberkahan, serta menjadi simbol awal yang baik bagi pasangan yang baru menikah.
Saat ini, busana Aesan Gede masih menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Palembang, dan bahkan di Sumatera Selatan secara keseluruhan.
Banyak generasi muda yang mulai belajar dan mengenal budaya tradisional ini.
Keberadaan Aesan Gede di panggung pernikahan dan acara adat lainnya semakin memperkuat identitas budaya Sumatera Selatan.
Pelestarian busana ini juga dilakukan melalui berbagai acara seni dan budaya, seperti festival budaya dan pameran busana tradisional.
Banyak desainer busana dan pengrajin lokal yang kini mulai mengangkat Aesan Gede sebagai bagian dari tren fashion tradisional yang dipadukan dengan sentuhan modern.
Selain itu, pemerintah daerah juga terus berusaha untuk melestarikan dan mempromosikan Aesan Gede sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai inisiatif untuk mengadakan pelatihan pembuatan busana tradisional, serta mengadakan kompetisi yang melibatkan masyarakat dalam mengenakan Aesan Gede di berbagai acara adat.
Busana Aesan Gede bukan hanya sekadar pakaian adat, tetapi juga merupakan simbol budaya dan identitas masyarakat Sumatera Selatan.
Dengan desainnya yang elegan dan kemewahannya, Aesan Gede mencerminkan betapa pentingnya peran busana tradisional dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat.
Sebagai warisan budaya yang sangat berharga, Aesan Gede terus dilestarikan dan diteruskan oleh generasi penerusnya, sehingga tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan secara umum.*