Fokus pada Komunikasi dan Chemistry
Salah satu masalah utama Timnas adalah komunikasi internal yang kerap tersendat. Kehadiran Kluivert yang piawai berkomunikasi bisa menjadi solusi penting.
Ia diharapkan mampu menjaga kekompakan tim sambil membangun hubungan yang solid dengan para pemain.
Sementara itu, Pastoor akan berperan sebagai "otak" di balik layar. Rekam jejaknya menunjukkan kemampuan adaptasi dan penguasaan taktik yang ciamik, sesuatu yang dibutuhkan Timnas untuk menghadapi tantangan di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Apakah Strategi Ini Akan Berhasil?
Keputusan ini jelas merupakan pertaruhan besar bagi Erick Thohir dan jajaran PSSI. Target Timnas memang meningkat di mata publik, dari sekadar lolos ke babak keempat menjadi menembus Piala Dunia. Namun, realistisnya, PSSI belum mengubah target resminya.
BACA JUGA:Baggott Like, STY Bye: Saatnya Bukti atau Gigit Jari di Era Kluivert!
BACA JUGA:Marc Klok: Era Baru Timnas, Jembatan Budaya atau Drama Baru?
Bila strategi Kluivert-Pastoor sukses, ini akan menjadi terobosan brilian. Namun, jika gagal, kritik keras pasti akan menghujani federasi.
Apakah ini strategi brilian atau sekadar eksperimen, hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, kombinasi Kluivert dan Pastoor menawarkan harapan baru untuk Timnas Indonesia.
Kita tunggu kartu lain yang dimainkan PSSI dalam pertarungan ini!