Dengan menggunakan teknologi dan mekanisasi, sektor pertanian diharapkan dapat lebih produktif dan berdaya saing.
Produksi padi Indonesia tahun ini cukup menggembirakan meskipun tantangan alam datang bertubi-tubi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, total produksi padi mencapai sekitar 30 juta ton atau hampir mendekati 31 juta ton hingga akhir Desember 2024.
Hasil ini sangat menggembirakan, mengingat beberapa faktor cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang tahun.
Pada awal tahun, diproyeksikan adanya potensi defisit besar dalam produksi padi.
Proyeksi awal bahkan menyebutkan kemungkinan kekurangan pasokan padi bisa mencapai sekitar 5 juta ton.
Hal itu dikarenakan dampak dari fenomena cuaca El Nino dan La Nina yang menyebabkan kekeringan dan gangguan iklim yang cukup signifikan di beberapa daerah penghasil padi.
Namun, meskipun ada ancaman tersebut, produksi padi Indonesia hanya mengalami penurunan kecil, yakni sekitar 500 ribu ton dari tahun sebelumnya.
Penurunan itu jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan.
Hal ini menunjukkan cukup kuatnya ketahanan sektor pertanian Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan alam.
Optimalisasi lahan, pompanisasi, peningkatan pupuk subsidi, dan sinergi lintas kementerian/lembaga menjadi kunci untuk mencapai target produksi padi 32 juta ton pada 2025, dan swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo dapat tercapai di 2027. (ant)