2. Taman Makam Pahlawan dinamakan Laskar Duebeles, mengacu pada perjuangan pahlawan lokal.
BACA JUGA:Jejak Bumi Indonesia Kampanyekan Gerakan Menanam Pohon Cegah Banjir
BACA JUGA:Harumkan Nama Prabumulih di Kancah Nasional : Pasutri Disabilitas Diganjar Reward !
3. Ikon Kota Pangkalan Balai berupa Gerobak Sapi, simbol agraris yang lekat dengan sejarah masyarakat Banyuasin.
4. RSUD Banyuasin, tanpa perubahan nama tetapi akan diperkuat identitas visualnya.
5. RSUD Pratama Sukajadi dan RSUD Pratama Makarti Jaya, yang tetap mempertahankan nama sesuai wilayah masing-masing.
6. Jogging Track Aek Sekojo, merujuk pada sungai yang menjadi salah satu ciri khas daerah tersebut.
Nama-nama ini dipilih melalui pertimbangan matang dengan mengacu pada nilai-nilai lokal yang sarat akan sejarah, budaya, dan potensi daerah.
Proses penamaan ini merupakan langkah awal untuk menjadikan tempat-tempat tersebut sebagai ikon kebanggaan Banyuasin.
Setelah nama-nama tempat disepakati, keputusan ini ditandatangani bersama oleh para peserta rapat.
Dokumen final akan diserahkan kepada Penjabat (Pj.) Bupati Banyuasin untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan peraturan.
Nama-nama tersebut akan diresmikan melalui Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Bupati (Perbup) guna memastikan keabsahan dan implementasinya.
“Proses ini masih akan melalui tahap evaluasi oleh Pj. Bupati, tetapi kami optimis bahwa nama-nama ini akan segera diresmikan dan digunakan secara resmi,” ungkap Erwin Ibrahim.
Pemberian nama-nama ini diharapkan memberikan berbagai manfaat, baik dari segi budaya, sejarah, maupun ekonomi.
Secara budaya, nama-nama ini akan menjadi simbol pelestarian warisan lokal. Dari sisi sejarah, nama-nama tersebut dapat menjadi pengingat perjuangan dan perjalanan Banyuasin sebagai sebuah daerah yang terus berkembang.
Sedangkan dari sisi ekonomi, identitas yang kuat dapat meningkatkan daya tarik pariwisata dan investasi di wilayah Banyuasin.