PALEMBANG – Psikologo dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., menjelaskan pentingnya membuat resolusi tahun baru sebagai komitmen untuk menjadi diri yang lebih baik di masa depan serta cara menerapkannya.
“Membangun resolusi itu perlu karena manusia itu berbeda dengan makhluk hidup lain. Bedanya, salah satu hal yang utama adalah manusia memiliki kesadaran diri yang digunakan untuk membuat pemikiran-pemikiran prediktif dalam hidup,” kata Novi.
Misalnya, manusia bekerja hari ini, tetapi mereka selalu memikirkan masa depan diri mereka, seperti keinginan untuk membeli atau mencapai sesuatu.
Hal tersebut dapat dikatakan sebagai resolusi karena adanya semacam komitmen untuk menjadi lebih baik atau perubahan.
BACA JUGA:Introspeksi Diri di Pergantian Tahun: Lebih dari Sekadar Perayaan !
BACA JUGA:Pelajar Seharusnya Belajar, Bukan Tawuran
“Itu bagus dan butuh momen karena kalau nggak, ada nggak sih manusia yang nggak punya resolusi atau cita-cita? Ada, sehingga butuh momen untuk merefleksi dia mencatat capaian apa yang sudah dibuat dan perbaikan apa yang ingin dia lakukan untuk ke depan,” kata Novi.
Menurut Novi, resolusi juga bisa dilakukan di momen lain dan tidak harus selalu di momen pergantian tahun. Bahkan, ada baiknya resolusi dilakukan setiap hari, meskipun melalui hal kecil.
Dari hal kecil, seperti ingin bangun tidur lebih pagi, atau tersenyum lebih banyak, niscaya perjalanan resolusi yang ingin dicapai juga lebih mudah untuk dilakukan.
Di negara Jepang, ada istilah “kaizen” atau cara untuk memperbaiki diri dengan tindakan kecil secara bertahap, kemudian akan menjadi kebiasaan dan dapat mengarah pada kesuksesan.
BACA JUGA:Waduh ! ODGJ Ternyata Boleh Nyoblos Pemilu 2024
BACA JUGA:2024, Fotokopi KTP tidak Berlaku Lagi, Ini Alasannya !
“Manusia itu perlu setiap hari mempunyai resolusi. Nah, resolusi per tahun itu sebetulnya momentum pergantian tahun. Momentum yang terbaik itu mungkin di pergantian tahun,” kata dia.
Namun, acap kali seseorang menemui kegagalan saat ingin mewujudkan resolusinya. Faktornya pun beragam, salah satunya kurang berkomitmen untuk melakukannya, meskipun dari hal kecil.
“Kuncinya itu komitmen untuk mengubah perilaku-perilaku sederhana, atau kebiasaan kecil. Resolusi besar itu tidak akan ke mana-mana kalau kita memulai dari langkah kecil,” kata Novi.