“Pelaku hanya bekerja jual-beli ayam bangkok, sedangkan penghasilannya tidak menentu. Sementara istrinya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Purwokerto dan hanya pulang seminggu sekali,” tambahnya.
Siran juga menjelaskan bahwa pasangan tersebut sering terlibat pertengkaran yang beberapa kali berakhir dengan upaya mediasi oleh warga sekitar.
“Setelah didamaikan, mereka kembali hidup rukun, tapi belakangan pertengkaran sering terjadi lagi hingga akhirnya peristiwa ini terjadi,” ujarnya.
BACA JUGA:Ini Dia Tampang Pembunuh Sadis di Ogan Ilir : Serahkan Diri Usai Habisi Korban !
Dalam laporan awal sempat muncul kabar bahwa pelaku juga menghabisi anaknya.
Namun, Siran membantah kabar tersebut.
Ia memastikan kedua anak pasangan itu, baik anak kandung berinisial A (8) maupun anak angkat yang berusia tiga tahun, dalam keadaan selamat.
“Anak-anak sekarang berada di rumah kerabat pelaku. Anak angkat tersebut adalah anak dari kakak korban yang telah meninggal dunia,” jelas Siran.
Kepolisian saat ini fokus pada pengumpulan fakta dan bukti di lapangan untuk memastikan motif di balik pembunuhan ini.
Dugaan sementara menunjukkan adanya konflik rumah tangga yang dipicu oleh faktor ekonomi dan isu perselingkuhan.
Namun, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil awal penyelidikan.
“Kami akan memeriksa saksi-saksi termasuk tetangga, keluarga, dan teman dekat untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai hubungan pasangan ini dan apa yang memicu insiden tragis tersebut,” ujar Adriansyah.
Tragedi ini meninggalkan dampak mendalam, terutama bagi anak-anak korban.
Pihak keluarga dan masyarakat sekitar diharapkan memberikan dukungan moral dan material untuk membantu anak-anak yang kehilangan orang tua mereka dalam peristiwa ini.
“Kami berencana menggalang bantuan untuk memastikan kebutuhan anak-anak ini terpenuhi. Saat ini prioritas kami adalah memastikan mereka merasa aman dan terlindungi,” kata salah satu tokoh masyarakat setempat.