Disnaker Prabumulih Luncurkan Program Bantuan Peralatan untuk Penyandang Disabilitas

Minggu 15 Dec 2024 - 19:17 WIB
Reporter : Prabu Agustian
Editor : Maryati

KORANPALPOS.COM - Dalam upaya nyata mendukung kemandirian ekonomi masyarakat, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Prabumulih meluncurkan program bantuan mesin jahit listrik dan oven bagi puluhan penyandang disabilitas serta orang tua anak penderita stunting. 

Program ini merupakan bagian dari inisiatif untuk memberdayakan kelompok-kelompok rentan agar lebih produktif dan mandiri. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Prabumulih, H Sanjay Yunus SH MH, pada hari Minggu, 15 Desember 2024.

Dikatakan H Sanjay Yunus, kemandirian ekonomi adalah salah satu kunci untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di Prabumulih, banyak individu yang menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan, terutama mereka yang memiliki disabilitas dan orang tua anak stunting. 

Terkait itu sambung Sanjay Yunus, Dinas Tenaga Kerja berkomitmen untuk membantu mereka melalui pelatihan keterampilan yang relevan dan pemberian bantuan peralatan kerja. Sanjay Yunus menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberdayakan penerima manfaat agar lebih produktif dan mampu bersaing di pasar kerja.

BACA JUGA:Aksi Balap Liar di Fly Over Dibubarkan

BACA JUGA:Warga Keluhkan Sampah Menumpuk di Kota Muara Enim : Ini Kata UPTD Sampah ! 

“Kami ingin semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas dan orang tua anak penderita stunting, merasa memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja dan berusaha,” ujarnya.

Dijelaskannya, program pelatihan keterampilan dan bantuan peralatan ini merupakan tindak lanjut dari beberapa kebijakan pemerintah, termasuk Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas, Perpres No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting, serta Instruksi Presiden No 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Kemiskinan Ekstrim. Dengan adanya landasan hukum ini, diharapkan program yang dilaksanakan dapat lebih terarah dan efektif.

“Semua langkah yang kami ambil merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja yang inklusif. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan ekonomi,” tambah Sanjay.

Masih kata Sanjay Yunus, melalui program ini, para penyandang disabilitas dan orang tua anak penderita stunting akan mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. 

BACA JUGA:Bulog OKU Salurkan 4.000 Ton Beras SPHP Sepanjang 2024: Stabilkan Harga !

BACA JUGA:Raih Indeks NSPK 81,46, Manajemen ASN di OKI Dinilai Baik

Setelah menjalani pelatihan, peserta akan diberikan sertifikat sebagai bukti keahlian yang telah mereka peroleh. Selanjutnya, mereka akan mendapatkan bantuan alat usaha, seperti mesin jahit listrik dan oven, untuk memulai usaha mereka sendiri.

“Dengan adanya pelatihan dan bantuan alat, kami berharap mereka dapat membuka usaha dan meningkatkan ekonomi keluarga mereka. Ini adalah langkah penting untuk mencapai kemandirian,” jelas Sanjay.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima bantuan, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah usaha kecil yang dijalankan oleh penyandang disabilitas dan orang tua anak stunting, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian lokal.

Kategori :