Meskipun seseorang tidak mengalami kenaikan berat badan yang signifikan, konsumsi makanan yang tidak sehat bisa menyebabkan perut terasa penuh dan buncit.
Makanan yang mengandung sodium berlebihan juga dapat menyebabkan penumpukan air di tubuh, yang seringkali terlihat sebagai perut buncit.
Kurangnya serat dalam diet juga dapat memperburuk masalah pencernaan dan menyebabkan perut kembung.
5. Genetika
Genetika memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh seseorang mendistribusikan lemak. Ada beberapa orang yang secara alami memiliki kecenderungan untuk menumpuk lemak di area perut meskipun tubuh secara keseluruhan kurus.
Jika ada riwayat keluarga dengan pola distribusi lemak serupa, kemungkinan besar kondisi ini bisa diwariskan.
Genetika mempengaruhi pola penyimpanan lemak, termasuk apakah lemak tersebut akan terkumpul di perut atau bagian tubuh lainnya.
6. Penyakit Hati atau Ginjal
Penyakit hati atau ginjal juga dapat menyebabkan perut buncit meskipun tubuh secara keseluruhan kurus.
Penyakit hati, seperti sirosis hati, dapat menyebabkan penumpukan cairan di perut, yang dikenal dengan istilah asites.
Ini terjadi karena kerusakan hati mengganggu proses metabolisme tubuh, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di rongga perut.
Demikian juga dengan masalah ginjal, seperti gagal ginjal, yang dapat menyebabkan tubuh tidak dapat membuang cairan dengan efektif, sehingga cairan terakumulasi di perut dan menyebabkan perut buncit.
7. Penyebab Psikologis atau Stres
Stres kronis dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk perut buncit.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang berlebih.
Hormon kortisol yang tinggi bisa menyebabkan penumpukan lemak di area perut, meskipun seseorang tidak mengonsumsi makanan berlebihan atau menambah berat badan secara signifikan.