2. Transformasi Menjadi Indonesia oleh James Richardson Logan
Pada tahun yang sama, seorang ahli hukum dan penulis asal Skotlandia, James Richardson Logan, melakukan modifikasi terhadap istilah Indu-Nesians dan memperkenalkan nama Indonesia.
Logan memilih nama ini karena lebih sederhana, mudah diucapkan, dan mencerminkan geografis wilayah kepulauan dengan lebih baik.
Logan mempopulerkan istilah Indonesia melalui tulisan-tulisannya di jurnal ilmiah yang banyak dibaca oleh para peneliti, geografer, dan sejarawan di Eropa.
Secara perlahan, istilah ini mulai digunakan untuk merujuk kepada wilayah kepulauan Hindia yang saat itu berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
3. Pengaruh Inggris dalam Penamaan dan Administrasi
Meskipun Inggris hanya menduduki wilayah Indonesia secara singkat pada awal abad ke-19, pengaruh mereka dalam berbagai aspek, termasuk penamaan, cukup signifikan.
Selain memperkenalkan istilah Indonesia, Inggris juga meninggalkan jejak pada penemuan ilmiah seperti bunga Rafflesia Arnoldii di Sumatera.
Bunga ini dinamai oleh Thomas Stamford Raffles, seorang negarawan Inggris yang menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda selama masa pendudukan Inggris.
Pengaruh Inggris juga terlihat dalam administrasi modern, seperti pengenalan sistem tanda plat nomor kendaraan, yang masih digunakan hingga saat ini.
4. Adopsi Nama Indonesia oleh Para Nasionalis
Memasuki abad ke-20, istilah Indonesia mulai mendapatkan pengakuan lebih luas, terutama di kalangan intelektual dan aktivis nasionalis.
Nama ini digunakan untuk menggantikan istilah Hindia Belanda," yang dianggap mencerminkan era kolonialisme.
Para pemimpin pergerakan nasional seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan tokoh lainnya mulai menggunakan nama Indonesia sebagai simbol identitas dan persatuan bangsa.