Bukti potong pajak diberikan untuk setiap transaksi jual beli emas, sesuai ketentuan PMK Nomor 34/PMK.10/2017.
Sedangkan untuk pembelian emas batangan, pembeli dikenakan PPh 22 sebesar:
0,45 persen untuk pembeli dengan NPWP.
0,9 persen untuk pembeli tanpa NPWP.
Hal ini menambah aspek penting yang perlu diperhatikan oleh konsumen dalam merencanakan investasi emas mereka.
Meskipun harga emas mengalami penurunan hari ini, logam mulia tetap menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati di Indonesia.
Selain dianggap sebagai aset yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi, emas juga mudah dicairkan, menjadikannya pilihan populer bagi individu dan institusi.
Penurunan harga emas juga sering kali dimanfaatkan oleh investor untuk membeli emas dalam jumlah besar dengan harapan harganya kembali naik di masa depan.
Penurunan harga emas hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk dinamika pasar global.
Harga emas cenderung dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS, kebijakan suku bunga, serta situasi geopolitik internasional.
Fluktuasi harga emas juga menjadi cerminan kondisi ekonomi global. Dalam beberapa bulan terakhir, harga emas global bergerak fluktuatif akibat kebijakan moneter di Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik di sejumlah kawasan.
Investasi emas di Indonesia terus menunjukkan tren positif, terutama di kalangan masyarakat yang ingin melindungi aset mereka dari inflasi.
Emas tidak hanya berfungsi sebagai alat investasi, tetapi juga sebagai aset cadangan yang stabil.
PT Antam Tbk sebagai salah satu produsen emas terbesar di Indonesia, terus berupaya memberikan kemudahan akses kepada masyarakat untuk membeli emas melalui berbagai saluran, termasuk toko fisik, online, dan aplikasi digital.
Bagi konsumen yang ingin memanfaatkan penurunan harga emas, penting untuk memahami strategi investasi yang tepat.
Membeli emas dalam pecahan kecil sering kali dianggap lebih fleksibel karena mudah dijual kembali saat diperlukan.