Bahaya Penggunaan Jarum Tajam pada Penularan Penyakit HIV/AIDS

Rabu 04 Dec 2024 - 21:04 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

Jarum suntik yang digunakan pun harus dipastikan steril dari apapun sebelum digunakan.

Tiap individu tidak disarankan untuk berbagi jarum suntik, bahkan dengan orang yang terlihat sehat. 

“Buang jarum tajam di tempat pembuangan khusus untuk menghindari kecelakaan,” tambah dia.

Dalam kesempatan itu, Ngabila menambahkan penularan HIV/AIDS juga dapat terjadi melalui hubungan seksual yang berisiko.

Contohnya adalah berhubungan tanpa kondom, yang meningkatkan risiko penularan terutama jika salah satu pasangan terinfeksi.

Hubungan seksual anal juga berisiko karena jaringan di rektum lebih rentan terhadap luka dibandingkan jaringan di vagina.

Jenis hubungan lain yang berisiko adalah sering berganti pasangan.

Ngabila menjelaskan dalam hubungan itu kemungkinan berinteraksi dengan seseorang yang terinfeksi HIV akan meningkat, terutama jika status HIV keduanya tidak diketahui.

“Berhubungan seksual dengan pasangan yang tidak diketahui status HIV-nya akan meningkatkan risiko, apalagi kalau mereka sudah tertular dan tidak menjalani terapi antiretroviral (ART),” ujar dia.

Lebih lanjut ia menyebut adanya luka atau infeksi menular seksual (IMS) juga dapat memicu penularan.

Luka di area genital atau infeksi seperti sifilis, herpes, atau gonore dapat mempermudah virus masuk ke dalam tubuh, termasuk ketika pasangan sedang menstruasi.

Maka dari itu, ia menganjurkan agar pasangan yang ingin melakukan hubungan seksual untuk menggunakan kondom dengan benar.

Kondom lateks atau poliuretan sangat efektif dalam mencegah penularan HIV jika digunakan dengan benar setiap kali berhubungan seksual.

Kemudian deteksi dini dapat dilakukan melalui rutin menjalani tes HIV terutama jika memiliki pasangan baru atau beberapa pasangan seksual. Sedangkan bagi penderita, dapat menjalani terapi antiretroviral (ART).

“Penularan HIV melalui hubungan seksual dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten. Edukasi dan akses terhadap alat pencegahan seperti kondom dan Profilaksis Pra Pajanan (PrEP) sangat penting untuk melindungi diri dan pasangan,” kata Ngabila.

Kategori :