KORANPALPOS.COM - Hambali Lukman anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lubuklinggau yang dilaporkan melakukan penganiayaan terhadap Windi Priati (46), warga Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau, resmi mendatangi Mapolres Lubuklinggau, Selasa (26-11-2024).
Kedatangan Hambali bersama tim kuasa hukum dan rekan-rekan separtainya di Partai Demokrasi I donesia Perjuangan (PDIP), untuk melakukan laporan balik terhadap orang-orang yang telah melaporkannya dalam kasus penganiayaan dan mereka yang dinilainya telah memfitnah dan melakukan pencemaran nama baik, serta menyebarkan berita bohong (hoax) terhadap dirinya.
Sejumlah nama yang dilaporkan Hambali terkait kasus yang hadapinya salah satunya menyeret nama Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahterah (DPD PKS) Kota Lubuklinggau, H Suhada.
Mengetahui namanya masuk dalam daftar orang yang dilaporkan oleh Hambali, dan disebut sebagai provokator dibalik insiden dugaan penganiayaan yang dilakukan Ketua DPC PDIP Lubuklinggau tersebut, Suhada dengan tegas membantah. "Kenapa saya disebut sebagai provokator?," tanya Suhada.
BACA JUGA:BPN OKU Gencarkan Sosialisasi Manfaat Program PTSL
BACA JUGA:KPU Prabumulih Masih Menunggu Rekapitulasi Berjenjang
Lalu Suhada menceritakan kronologis dan duduk persoalan kenapa dirinya sampai terseret pesoalan tersebut. Berawal ketika dirinya membawa Windi (korban) dalam kasus penganiayaan yang diduga dilakukan rekanya sesama politisi di Bumi Sebiduk Semare ini.
Saat itu, Senin (25-11-2024) sekitar pukul 20.30 WIB dirinya di hubungi Windi melalui ponselnya dan Windi meminta pertolongan dirinya.
Melalui sambungan ponsel tersebut Windi mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi korban penganiayaan di rumahnya.
"Windi saat itu hanya menyebutkan ciri-cirinya dan rumah orang yang mendatanginya," ujar Suhada.
BACA JUGA:Pj Wako Prabumulih : Semua Petugas Siap Hadapi Pilkada 2024
BACA JUGA:Pj. Bupati Muba Bersama Forkopimda Monitoring Persiapan Pilkada Serentak 2024
Masih melalui sambungan ponsel Windi mengungkapkan bahwa telah terjadi pemukulan, tari menarik serta perebutan ponsel antara dirinya dengan sekelompok orang yang mendatanginya dan Windi meminta pertolongan Suhada.
Mendengar itu, Suhada berniat menghampiri Windi ke rumahnya. Namun Windi mengatakan tidak perlu, karena dirinya sudah di depan SD dekat rumah Suhada.
"Saya mau ke rumahnya terus Windi ngomong tidak perlu dia sudah di depan SD bentar lagi sampai," ungkap Suhada.