Beberapa penjual menambahkan kelapa parut yang sudah disangrai dengan gula merah, sementara yang lainnya mungkin menambahkan kacang-kacangan untuk memberikan sensasi yang berbeda pada setiap gigitannya.
Hal ini memberi pilihan bagi konsumen yang menginginkan rasa berbeda dari kue petulo roll yang biasa mereka nikmati.
Kue petulo roll tidak hanya enak dijadikan camilan, tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya.
Di banyak daerah, kue ini sering disajikan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, sunatan, ataupun acara penyambutan tamu.
Bahkan, bagi beberapa keluarga di Sulawesi Selatan, kue petulo roll menjadi bagian dari tradisi keluarga yang turun temurun.
Kue ini juga banyak ditemukan dalam bentuk jajanan pasar, yang membuatnya lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas.
Kue petulo roll juga semakin populer di kalangan generasi muda, terutama di media sosial.
Banyak yang tertarik untuk mencoba membuat kue ini di rumah, baik untuk sekadar mencoba resep baru atau untuk mengenalkan kuliner tradisional Indonesia kepada teman-teman mereka.
Tidak hanya itu, petulo roll juga mulai dikenal di luar Sulawesi Selatan, terutama di daerah-daerah yang memiliki komunitas besar penduduk dari Bugis dan Makassar.
Kue petulo roll adalah salah satu warisan kuliner tradisional Indonesia yang patut dilestarikan.
Dengan rasa manis dan gurih yang khas, ditambah dengan tekstur kenyal dan tampilan yang menarik, kue ini tidak hanya menyuguhkan kelezatan, tetapi juga kaya akan nilai budaya.
Bagi Anda yang belum pernah mencobanya, kue petulo roll layak untuk dicicipi dan dijadikan pilihan camilan di berbagai kesempatan.
Sebagai salah satu simbol kuliner Sulawesi Selatan, kue ini tentu memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.*