Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan mulai dari koordinasi, pendataan, persiapan alat, pergerakan pasukan TNI dan Polri, pemantauan kewaspadaan keamanan, koordinasi di lapangan, perisiapan dan lain-lain.
"Tinggal kita berserah diri kepada Allah. Apapun yang kita rencanakan kalau tidak mendapatkan hidayah dari Allah tidak akan terjadi, maka kita berdoa pada Allah," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan mengimbau seluruh pasangan calon Pilkada Serentak 2024 menurunkan alat peraga kampanye (APK) memasuki masa tenang 24-26 November.
Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya berharap, saat masuk masa tenang sudah tak ada lagi APK yang terpasang di media-media seperti baliho, pinggir jalan, dan titik-titik lainnya.
Penurunan itu diminta dilakukan secara mandiri oleh tim paslon karena masa kampanye sudah berakhir.
"Silahkan kembali ke tempat pemenangan masing-masing dan melakukan persiapan untuk pemungutan dan pengitungs suarat suara," katanya.
Di masa tenang, pencoblosan, proses hitung hingga berakhirnya tahapan pilkada dia meminta seluruh pihak bisa menjaga proses tersebut berjalan dengan baik, aman dan damai.
Ketua Bawaslu Sumsel, Kurniawan menambahkan, tak hanya APK pihaknya juga meminta tim pemenangan dan paslon kepala daerah menonaktifkan seluruh media sosial yang digunakan untuk kampanye sesuai PKPU 13/2024
Dalam pasal 45 katanya, telah diatur bahwa parpol peserta pemilu atau gabungan parpol calon atau tim kampanye harus menonaktifkan akun resmi media sosial paling lambat jelang masuk masa tenang.
"Artinya, tidak ada lagi aktivitas kampanye dalam bentuk apapun. Termasuk di media sosial," ungkapnya.
Katanya, pelanggaran kampanye di luar jadwal yang ditetapkan bisa dikenakan sanksi pidana dan denda.
Aturan itu juga tertuang dalam pasal 63 dimana para paslon dan tim dilarang berkampanye di luar jadwal, masa tenang dan hari pemungutan suara.
"Imbauan sudah kami sampaikan ke paslon dan tim kampanye sehubungan dengan berakhirnya masa kampanye. Seluruh proses kampanye mulai dari tatap muka, pertemuan terbatas, dialog, debat publik tidak boleh lagi dilakukan," tegasnya.
Akademisi sekaligus Pengamat Politik, Bagindo Togar menambahan, dengan hari pemilihan yang semakin dekat berharap Pilkada Sumsel 2024 tidak hanya berjalan damai tanpa arah, tetapi juga menawarkan pilihan yang benar-benar membangun masa depan Sumsel.
"Kita berharap pemimpin yang terpilih nanti bisa dan mampu mewujudkan janji-janjinya saat kampanye. Dan tentunya, benar-benar bisa membangun masa depan Sumatera Selatan," kata dia.