KORANPALPOS.COM - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyatakan kewaspadaannya terhadap racikan strategi yang disiapkan oleh pelatih Arab Saudi, Herve Renard, dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan mempertemukan kedua tim pada Selasa, 19 November 2024.
Bagi Shin, meskipun Renard baru kembali mengarsiteki Arab Saudi pada Oktober lalu, dirinya bukanlah sosok asing bagi pasukan Hijau karena telah melatih tim tersebut sejak 2019 hingga 2023.
Pada konferensi pers sebelum pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Shin mengungkapkan bahwa pertemuan antara Indonesia dan Arab Saudi ini akan sangat bergantung pada mobilitas para pemain.
BACA JUGA: Pelatih Arab Saudi Sebut Timnas Indonesia Punya 3 Kelebihan : Laga Diprediksi Bakal Sengit !
BACA JUGA:Shin Tae-yong : Arsitek Transformasi Mental dan Strategis Timnas Indonesia !
"Kedua tim sama-sama mengalami kelelahan setelah pertandingan terakhir, baik Arab Saudi yang baru saja bermain melawan Australia pada 14 November lalu, maupun timnas Indonesia yang juga baru bertanding pada 15 November melawan Jepang," ujar Shin.
Shin Tae-yong menilai bahwa meskipun kedua tim akan berada dalam kondisi fisik yang lelah, yang akan menjadi penentu di pertandingan ini adalah siapa yang memiliki mobilitas terbaik.
"Tapi saya akui, Arab Saudi lebih kuat, mereka tim yang solid, dan sangat berbahaya," tambah pelatih asal Korea Selatan tersebut.
BACA JUGA:Evaluasi Erick Thohir: Masa Depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Dipertaruhkan?
BACA JUGA:12 Poin atau Gagal? PSSI Tantang Garuda!
Kehadiran Herve Renard di Arab Saudi pun disambut dengan berbagai harapan.
Setelah menggantikan Roberto Mancini yang mundur, Renard kembali mengomandoi pasukan Hijau.
Meski hanya kembali setelah sempat meninggalkan Arab Saudi pada 2023, pelatih asal Prancis itu tetap menjadi sosok yang cukup berpengalaman di tim tersebut.
BACA JUGA:Ole Romeny Menjalani Tes Kesehatan, Proses Naturalisasi ke Timnas Indonesia Dimulai
BACA JUGA:Justin Hubner dan Pesan Misterius Usai Kekalahan dari Jepang: Sindiran untuk Siapa?