KORANPALPOS.COM - Diki, seorang anak berusia 12 tahun asal Desa Karang Baru, Margatelang, Banyuasin, kini terbaring lemah di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Berat badannya hanya 20 kilogram, jauh dari normal untuk anak seusianya.
Ia berjuang melawan gizi buruk, TB paru, dan komplikasi penyakit lainnya, membuat kondisinya semakin memprihatinkan.
BACA JUGA: Yayasan UMMI Bantu Anak Yatim yang Ditinggal Ayah Sejak Umur 1,5 Tahun
BACA JUGA:Anak Yatim Piatu Karena Orang Tuanya Terlalu Sibuk: Fenomena Baru yang Mengkhawatirkan
Tubuh kecilnya kurus kering, hanya mampu membuka mata dan menggerakkan tangan kirinya.
Untuk makan, Diki harus disuapi melalui selang yang dipasang oleh tim medis.
Diki adalah anak kedua dari pasangan Hasan dan Nursida.
BACA JUGA:Kapolres Ogan Ilir Beri Bantuan untuk Anak Yatim di Panti Asuhan Mawar Putih
BACA JUGA:Pemkot Palembang Salurkan 100 Paket Santunan Yatim dan Duafa
Ayahnya, Hasan, bekerja sebagai tukang kayu dengan penghasilan yang sangat minim.
Setiap harinya, ia mengumpulkan kayu dari hutan dan menjualnya dengan pendapatan yang hanya mencapai Rp40.000 hingga Rp50.000 per hari.
Namun, sejak sebulan lalu, Hasan tidak bekerja karena harus menemani Diki dalam proses pengobatan yang memerlukan perawatan intensif.
BACA JUGA:Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim Dhuafa
BACA JUGA:Masjid Al Fatah Sediakan Kas Khusus Bagi Anak Yatim