Pektin juga diketahui dapat meningkatkan sirkulasi darah di otak, yang pada gilirannya dapat memperbaiki konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar.
Bagi yang merasa mudah lupa atau ingin meningkatkan kinerja otak, mengonsumsi salak secara rutin bisa menjadi cara yang baik untuk mendukung kesehatan otak.
4. Menyehatkan pencernaan
Kandungan serat yang tinggi dalam salak juga berperan besar dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat membantu memperlancar proses pencernaan dan mencegah masalah seperti sembelit.
Selain itu, kandungan tanin dalam salak dapat bekerja sebagai anti-diare alami, yang membantu mengurangi gejala gangguan pencernaan.
Tidak hanya itu, salak juga mengandung flavonoid, senyawa yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang membantu melindungi saluran pencernaan dari peradangan dan kerusakan.
Salak dapat digunakan untuk menjaga pencernaan tetap sehat, memperbaiki metabolisme tubuh, serta mengurangi risiko gangguan pencernaan kronis seperti maag atau irritable bowel syndrome (IBS).
7. Meredakan rasa mual
Bagi ibu hamil, memilih makanan yang sehat dan bergizi sangat penting untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Salak, dengan kandungan vitamin dan mineralnya yang melimpah, bisa menjadi pilihan yang sangat baik.
Salak dapat membantu ibu hamil yang sering mengalami morning sickness, karena rasa manis asamnya dapat meredakan mual.
Selain itu, salak kaya akan serat, yang dapat membantu mencegah sembelit, masalah pencernaan yang umum dialami oleh ibu hamil.
Meskipun begitu, ibu hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi salak dalam jumlah berlebihan, karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan jika dikonsumsi secara berlebihan.
8. Manfaat antioksidan dari biji salak
Tidak hanya daging buahnya yang bermanfaat, biji salak juga mengandung banyak komponen kimia yang bermanfaat bagi kesehatan.
Biji salak kaya akan antioksidan, polifenol, dan flavonoid yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan mencegah kerusakan sel-sel tubuh akibat stres oksidatif.