KORANPALPOS.COM - Desa Pangkalan Lampam di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, adalah salah satu desa yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya.
Menurut cerita yang turun-temurun dari para pemangku adat, desa ini pada awalnya dikenal sebagai Tanjung Raya, sebuah pelabuhan transportasi air yang menjadi pusat perdagangan tradisional.
Dengan riwayat yang panjang sebagai pusat perdagangan, Desa Pangkalan Lampam hingga kini masih menyimpan jejak sejarah dan tradisi yang unik.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Desa Lais Musi Banyuasin : Perjalanan dari Talang Menjadi Desa yang Mandiri !
Dikutip dari blogspot Pangkalan Lampam, awalnya, Desa Pangkalan Lampam dikenal dengan nama Tanjung Raya.
Pada masa itu, Tanjung Raya adalah pusat perdagangan yang ramai dikunjungi pedagang dari berbagai daerah.
Lokasinya yang strategis di jalur transportasi air menjadikannya salah satu tempat persinggahan utama bagi pedagang yang membawa berbagai komoditas dari wilayah-wilayah sekitar.
Tidak heran jika desa ini pernah dijuluki sebagai ibu kota marga karena perannya sebagai pusat ekonomi dan budaya.
Berdasarkan kisah yang diceritakan para pemangku adat, perubahan nama dari Tanjung Raya menjadi Pangkalan Lampam terjadi karena banyaknya ikan Lampam yang hidup di sungai sekitar desa tersebut.
Setiap tahun, pada musim tertentu antara bulan September hingga Desember, ikan-ikan Lampam melompat ke pinggir sungai sehingga mudah ditangkap oleh penduduk.
BACA JUGA:Jejak Keturunan Puyang Serunting : Tradisi dan Ciri Khas yang Terjaga di Kedurang Bengkulu Selatan !