Langkah ini tidak hanya diharapkan dapat menghasilkan wasit berkualitas tinggi untuk liga nasional, tetapi juga siap bersaing di kancah internasional.
Program C1 Referee Refreshment Course: Pembekalan Materi dan Praktik Lapangan
Instruktur teknik dalam kursus ini, Fariq Hitaba, menguraikan berbagai materi dan teknik pelatihan yang diberikan kepada peserta.
BACA JUGA:Langsung Diganjar Kartu Kuning Baru Main 5 Menit
BACA JUGA:Lazio Merangsek ke Lima Besar
Dalam C1 Referee Refreshment Course, para calon wasit mendapatkan pembekalan lengkap tentang Laws of the Game (LOTG), Video Assistant Referee (VAR), praktik lapangan, insiden offside, serta manajemen permainan.
Tujuan dari kursus ini adalah untuk memperkuat dasar-dasar keahlian wasit serta meningkatkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek teknis dan manajemen.
Menurut Fariq, kursus ini juga mencakup berbagai jenis tes seperti trivia test, video test, dan presentation test untuk mengevaluasi pemahaman serta keahlian peserta.
"Sejak tahun lalu, kami sudah memulai program ini dengan target yang jelas, yaitu membangun fondasi bagi wasit Indonesia yang berpotensi memimpin di panggung dunia," ungkap Fariq.
BACA JUGA:Bukilic Memanas! Red Sparks Semakin Gahar di Liga Voli Korea!
BACA JUGA:Lawan Jepang Tanpa Bintang! Empat Punggawa Garuda Dicoret
Harapannya, melalui pembekalan ini, peserta bisa memahami aspek-aspek krusial dalam memimpin pertandingan, sehingga siap untuk menjadi instruktur nasional di masa mendatang.
Menyongsong Target 2030: Memanfaatkan Pengalaman Internasional
Seiring dengan target ambisius ini, PSSI juga akan berusaha menyesuaikan pelatihan wasit dengan standar internasional.
Ratu Tisha menekankan pentingnya pengalaman internasional sebagai bekal untuk menghadapi tantangan di ajang bergengsi seperti Piala Dunia.
PSSI akan mengupayakan kolaborasi dengan federasi sepak bola internasional guna memberikan lebih banyak kesempatan bagi wasit Indonesia untuk bertugas dalam pertandingan di luar negeri.