Ikan tapah merupakan karnivora sejati, memangsa berbagai jenis ikan kecil, krustasea, dan bahkan hewan kecil lainnya yang ada di ekosistem air tawar.
Karakteristik lainnya yang membuat ikan ini begitu populer adalah kekuatan tarikannya saat terpancing.
Tapah memiliki tenaga yang besar, sehingga seringkali hanya pemancing berpengalaman yang dapat menangkapnya.
Hal ini membuatnya menjadi buruan favorit para maniak angler yang ingin merasakan tantangan memancing ikan besar dan kuat.
Di Indonesia, ikan tapah banyak dijumpai di aliran Sungai Musi dan anak-anak sungainya yang mengalir di Sumatera Selatan.
Sungai Musi dan sungai-sungai besar lainnya, seperti Sungai Lakitan dan Sungai Rawas, menyediakan habitat yang ideal bagi ikan tapah karena memiliki aliran yang dalam dan ekosistem perairan yang kaya akan makanan.
Selain di Sumatera, ikan tapah juga bisa ditemukan di perairan Kalimantan yang memiliki karakteristik sungai yang mirip.
Kehadiran ikan tapah di sungai-sungai besar di Sumatera Selatan bukan hanya sebagai sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi, tetapi juga sebagai komponen penting dari ekosistem sungai itu sendiri.
Dengan peran sebagai predator, tapah membantu menjaga keseimbangan populasi ikan-ikan kecil di sungai.
Meskipun populasinya masih tergolong stabil dan belum masuk kategori langka, habitat ikan tapah tetap harus dijaga agar keberadaannya terus lestari.
Selain tantangan dalam menangkapnya, ikan tapah juga dikenal memiliki nilai gizi yang tinggi.
Daging ikan tapah diyakini mengandung asam lemak tak jenuh, protein, serta mineral penting lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berikut beberapa manfaat gizi dari daging ikan tapah:
Daging ikan tapah mengandung protein berkualitas tinggi yang penting untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan mendukung pertumbuhan.
Kandungan proteinnya membuat ikan ini cocok dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehat.