Sebagai tempat pengungsian para punggawa dan prajurit Kesultanan, Tanjung Lago menjadi saksi perjalanan panjang para pejuang dalam mempertahankan kedaulatan Palembang.
Daerah ini bahkan menjadi salah satu tempat pelarian keluarga Kesultanan dan para prajurit yang setia, menciptakan ikatan emosional antara warga desa dan sejarah perjuangan Palembang.
Kemas Ari, seorang dosen dan pengamat sejarah Palembang, memiliki pandangan menarik terkait asal-usul masyarakat Palembang.
Menurutnya, masyarakat asli Palembang yang ada saat ini sebenarnya adalah keturunan dari penduduk Pulau Lebar Daun, yang terletak di seberang Upang, Kabupaten Banyuasin.
Kemas Ari berpendapat bahwa Palembang pada awalnya didirikan oleh Dapunta Hyang, pemimpin yang disebut dalam Prasasti Kedukan Bukit, yang memindahkan penduduk ke wilayah baru yang kini dikenal sebagai Kota Palembang.
Selain hubungan dengan sejarah Kesultanan, Tanjung Lago juga menyimpan jejak para pejuang Palembang yang berjuang melawan penjajah Belanda.
Beberapa waktu lalu, Masagus Husni Shaleh, SH, dan Raden Muhammad Husin Natodirajo mengungkapkan bahwa di desa ini terdapat makam pejuang Palembang, seperti Raden Ayu Jayodilago dan pengawalnya, Nyimas Ireng.
Mereka termasuk dalam kelompok 34 pejuang yang dihukum oleh Belanda, dengan empat di antaranya dihukum mati.
Sultan Amuk Prabu Anom, seorang pemimpin Palembang yang memimpin perlawanan pada 22 November 1824, turut dihukum dan diasingkan ke Banda sebelum akhirnya dipindahkan ke Manado.
Peninggalan-peninggalan ini menunjukkan bahwa Tanjung Lago bukan sekadar desa tua dan terpencil, melainkan juga merupakan situs bersejarah yang penuh dengan nilai perjuangan dan warisan budaya.
Keberadaan makam para pejuang ini menjadi saksi bisu kegigihan masyarakat Palembang dalam melawan penjajahan dan mempertahankan harga diri bangsanya.
Kehadiran para pejuang dan hubungan istimewa antara Tanjung Lago dan Kesultanan Palembang membuat desa ini patut dijadikan objek penelitian sejarah yang lebih mendalam.
Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Sumatera Selatan diharapkan dapat mengungkap lebih banyak misteri sejarah yang tersimpan di desa ini.
Kisah-kisah lokal dan bukti sejarah yang masih tersimpan di Tanjung Lago dapat membantu masyarakat Sumatera Selatan lebih memahami masa lalu mereka dan melestarikan warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Tanjung Lago adalah desa yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki sejarah dan budaya yang mendalam.
Desa ini bukan hanya penghasil beras atau daun nipah dan kelapa, tetapi juga menyimpan kisah-kisah yang menjadi bagian dari identitas masyarakat Palembang.