PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Pasangan Herman Deru dan Cik Ujang (HDCU) mengalami peningkatan elektabilitas yang signifikan menurut survei terbaru dari Lembaga Konsep Indonesia.
Dari hasil survei yang dilakukan pada Oktober 2024, pasangan HDCU mencatatkan elektabilitas sebesar 71,7 persen, naik dari 59,2 persen pada April 2024.
Kenaikan ini menunjukkan dukungan kuat dari masyarakat Sumatera Selatan untuk pasangan HDCU, yang unggul hampir di seluruh wilayah provinsi tersebut.
BACA JUGA:Survey Cyrus Network : HDCU 64,7 Persen, Matahati 15 Persen, ERA 10,3 Persen !
BACA JUGA:KPU Tetapkan Nomor Urut Pilgub Sumsel 2024 : HDCU Nomor 1, ERA 2, Matahati 3 !
Budiyana, peneliti utama Lembaga Konsep Indonesia, mengungkapkan bahwa tren elektabilitas HDCU terus menguat seiring dengan berbagai program yang diluncurkan dan keberhasilan pasangan ini dalam memimpin daerah masing-masing.
"Elektabilitas Mawardi Yahya juga naik, tapi tidak signifikan. Pada April 2024, elektabilitas Mawardi yang masih dipasangkan dengan Harnojoyo di angka 14,7 persen. Kemudian, hasil survei per Oktober 2024 dengan Anita Noeringhati menunjukkan elektabilitas pasangan ini hanya naik sedikit menjadi 17,3 persen," ungkap Budiyana dalam presentasinya pada Minggu 27 Oktober 2024.
Lonjakan elektabilitas HDCU tak lepas dari popularitas pasangan tersebut di berbagai wilayah di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:HDCU Menguasai Puncak Elektabilitas : Pilgub Sumsel 2024 Kian Memanas !
Menurut hasil survei, HDCU memimpin hampir di semua daerah kecuali Ogan Ilir, di mana pasangan Mawardi-Anita lebih unggul dengan selisih tipis.
Meski demikian, dominasi HDCU di wilayah-wilayah padat penduduk, seperti Palembang, Banyuasin, dan OKI, menempatkan mereka dalam posisi yang kuat.
Aldo, seorang peneliti senior di Lembaga Konsep Indonesia, menjelaskan bahwa HDCU unggul di hampir seluruh wilayah strategis dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tinggi.
BACA JUGA:HDCU Unggul di Semua Survei Terkemuka : Tanda Kemenangan Makin Jelas di Pilkada Sumsel 2024 !
BACA JUGA:Jubir HDCU Ajak Berdemokrasi Sehat dan Elegan : Jangan Menepuk Air di Dulang !