Dia melepaskan tembakan sebagai bentuk perlawanan, namun situasi semakin kacau.
"Saya tidak bisa melihat jelas karena suasananya sudah sangat mencekam. Ada bunyi tembakan, dan korban ditusuk berkali-kali oleh para pelaku. Jumlah pelakunya sekitar tujuh orang," lanjut Iwan.
Setelah menganiaya Yongki hingga bersimbah darah, para pelaku merampas senjata api milik korban.
BACA JUGA:Polda Sumsel Sita Mobil dan Motor Mewah Milik Bos Tambang Batubara Ilegal di Muara Enim
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Tahan Oknum Kades Tanjung Medang Korupsi Dana Desa Rp485 Juta
Yongki mengalami luka parah di beberapa bagian tubuh, termasuk dahi, leher, pundak, paha, perut, dan punggung.
Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Yongki dinyatakan meninggal dunia saat mendapatkan perawatan medis.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki motif di balik pembunuhan sadis ini.
Kapolsek Indralaya, AKP Junardi, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan petugas terus mengumpulkan bukti serta keterangan dari saksi-saksi.
"Anggota kami masih berada di lapangan bersama Unit Pidana Umum Sat Reskrim Polres Ogan Ilir untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami telah mengantongi identitas pelaku, dan salah satu dari mereka dikabarkan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammad Husen (RSMH) Palembang," kata AKP Junardi saat dihubungi via telepon.
Junardi juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami motif yang menyebabkan terjadinya pertikaian hingga berujung pada pembunuhan.
Namun, ia belum bisa mengungkap identitas para pelaku pengeroyokan tersebut.
"Kami masih mendalami apa yang menjadi motif pertikaian ini. Informasi awal menyebutkan bahwa korban dan pelaku sempat berduel sebelum akhirnya teman-teman pelaku ikut membantu hingga terjadinya pengeroyokan. Namun, untuk memastikan hal ini, kami masih membutuhkan waktu untuk mengumpulkan lebih banyak bukti," jelas Junardi.
Sebelum kejadian tragis ini, status WhatsApp Yongki sempat menjadi perhatian di kalangan teman-temannya.
Dalam status yang diunggah pada Jumat malam, 18 Oktober 2024, sekitar pukul 20.54 WIB, Yongki menulis pesan yang bernada misterius.
Ia seakan memberikan isyarat bahwa dirinya sedang menghadapi ancaman serius.