KORANPALPOS.COM - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (17/10) dibuka melemah seiring dengan menurunnya prospek pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Fed Funds Rate (FFR).
Pada awal perdagangan, rupiah tergelincir 36 poin atau 0,23 persen menjadi Rp15.546 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di Rp15.510 per dolar AS.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pelemahan rupiah adalah pandangan pasar yang pesimis terhadap prospek pemangkasan FFR oleh The Federal Reserve (The Fed).
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 7 Oktober 2024 : Anjlok 155 Poin Menjadi Rp15.485 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 4 Oktober 2024 : Melemah 97 Poin Menjadi Rp15.429 Terhadap Dolar AS
Penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga terjadi karena data ekonomi AS yang cukup solid belakangan ini, menunjukkan bahwa perekonomian Amerika Serikat masih berada dalam kondisi yang kuat.
Analis mata uang, Lukman Leong, menyatakan bahwa pasar kini hanya memperkirakan adanya dua kali pemangkasan suku bunga oleh The Fed hingga akhir tahun.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang melanjutkan penguatan didukung oleh menurunnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed," kata Lukman.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 3 Oktober 2024 : Melemah 65 Poin Menjadi Rp15.333 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 2 Oktober 2024 : Turun 4 Poin Menjadi Rp15.210 per Dolar AS
Menurut Lukman, pemangkasan FFR tersebut diperkirakan akan dilakukan masing-masing pada bulan November dan Desember 2024, dengan besaran masing-masing 25 basis poin (bps).
Total pemangkasan yang diantisipasi oleh pasar mencapai 100 bps untuk tahun ini, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yang mencapai 120-125 bps.
Penguatan dolar AS yang terus berlanjut juga menjadi faktor signifikan yang menekan nilai tukar rupiah.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 27 September 2024 : Menguat 72 Poin Menjadi Rp15.093 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 25 September 2024 : Menguat 80 Poin Menjadi Rp15.187 per Dolar AS