Pengawasan terhadap upaya penyelundupan narkoba di lembaga pemasyarakatan memang menjadi tantangan yang terus dihadapi oleh petugas di seluruh Indonesia.
Berbagai metode digunakan oleh para pelaku untuk menyelundupkan narkoba, mulai dari menyembunyikan barang terlarang di makanan, pakaian, hingga alat-alat kebutuhan pribadi lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Lapas di seluruh Indonesia terus berupaya memperkuat pengawasan dengan memanfaatkan teknologi dan pelatihan bagi petugas.
Termasuk penggunaan alat pendeteksi narkoba dan peningkatan kerja sama dengan aparat penegak hukum.
Sebagai salah satu lapas yang terus meningkatkan kewaspadaan, Lapas Kayu Agung menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketertiban dan keamanan, serta melindungi warga binaan dari pengaruh buruk peredaran narkoba.
Jepri Ginting menegaskan bahwa mereka akan selalu siaga dan tidak ragu untuk mengambil tindakan tegas jika ada indikasi penyelundupan barang terlarang.
Dengan keberhasilan menggagalkan penyelundupan sabu ini, Lapas Kelas II B Kayu Agung kembali memperkuat posisinya sebagai institusi yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dari pengaruh narkoba.
Langkah cepat dan koordinasi dengan pihak berwenang menjadi kunci dalam menjaga keamanan di dalam lapas.
Peredaran narkoba di Indonesia masih menjadi masalah besar, dan pengawasan ketat di dalam lapas adalah salah satu upaya penting dalam memutus rantai peredaran narkoba.
Sinergi antara petugas lapas, aparat penegak hukum, dan masyarakat menjadi modal penting untuk memastikan bahwa lapas tetap menjadi tempat rehabilitasi yang aman dan bersih dari pengaruh buruk narkoba.