Di Palangkaraya, cuaca diprakirakan berawan, yang berarti aktivitas harian di wilayah ini kemungkinan tidak akan terlalu terganggu oleh hujan.
Namun, untuk wilayah Banjarmasin, BMKG memprediksi cuaca berawan tebal.
Sementara itu, warga di Tanjung Selor, Pontianak, dan Samarinda diminta untuk waspada terhadap potensi hujan disertai petir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Kami meminta masyarakat di Tanjung Selor, Pontianak, dan Samarinda untuk waspada terhadap potensi hujan disertai petir yang bisa menyebabkan gangguan aktivitas dan bahkan kerusakan properti,” ujar Nurul.
Di Pulau Sulawesi, kondisi cuaca juga cukup beragam. Kota Makassar diprakirakan berawan, sementara Gorontalo akan mengalami cuaca berawan tebal.
Di Palu, BMKG memprediksi hujan ringan, sedangkan Kendari berpotensi mengalami hujan sedang.
Masyarakat di wilayah tersebut diimbau untuk menyiapkan payung atau jas hujan jika hendak bepergian keluar rumah.
Selain itu, wilayah Mamuju dan Manado diperkirakan akan mengalami hujan disertai petir.
Potensi cuaca ekstrem ini menjadi perhatian utama BMKG, dan masyarakat diimbau untuk berhati-hati, terutama bagi mereka yang bekerja di luar ruangan atau melakukan aktivitas di tempat-tempat terbuka.
Wilayah Indonesia bagian timur, termasuk Papua dan Maluku, juga mendapatkan perhatian dari BMKG.
Untuk Jayapura, diprakirakan akan terjadi udara kabur, sebuah kondisi yang sering dikaitkan dengan polusi atau partikel halus di udara.
Sementara itu, di wilayah Ternate, Sorong, Manokwari, dan Jayawijaya, BMKG memprediksi hujan ringan.
Meski intensitas hujan diperkirakan tidak terlalu tinggi, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati terhadap potensi licinnya jalan dan gangguan lalu lintas.
Di Ambon, Nabire, dan Merauke, BMKG memprediksi hujan sedang.
Masyarakat di wilayah tersebut diingatkan untuk mempersiapkan diri, terutama terkait potensi genangan air atau banjir lokal di beberapa titik yang rentan.
Selain prakiraan cuaca, BMKG juga merilis prediksi suhu udara dan kelembapan di sebagian besar wilayah Indonesia.