Beberapa pihak menyebut bahwa saat mendaftar sebagai calon walikota, Arlan hanya melampirkan data satu istri.
Hal ini bisa menjadi masalah di kemudian hari jika ditemukan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik tidak sesuai dengan yang dilaporkan ke KPU.
"Jika di KPU dia cuma melampirkan data satu istri, sementara di kampanye mengaku punya empat, tentu ini bisa menjadi masalah ke depan," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Meskipun pernyataan Cak Arlan menuai kritik, tak sedikit pula yang memberikan dukungan. Salah satunya adalah Olla, yang menilai apa yang dilakukan Arlan sebagai sikap gentleman.
"Ini baru gentleman, idak di sembunyike (tidak disembunyikan), nak brp bae bini nyo (mau berapa banyak istrinya) kalau dy (dia) sanggup utk adil dan tidak merugike masyarakat, ngapo nak di peningke (kenapa harus dipermasalahkan)," ungkapnya dalam kolom komentar di salah satu unggahan terkait kampanye tersebut.
Bagi pendukungnya, pernyataan Cak Arlan dianggap sebagai bentuk kejujuran dan keterbukaan.
Mereka menilai bahwa sikap tersebut lebih baik daripada mereka yang berusaha menutupi fakta tentang kehidupan pribadinya.
"Lebih baik terbuka dan jujur daripada menipu atau bersikap munafik," ungkap salah seorang pendukung di media sosial.