Dalam waktu singkat, tim gabungan langsung melakukan pengejaran dan penyisiran di lokasi sekitar sumur PBM-40.
Upaya pengejaran oleh tim gabungan berbuah hasil saat mereka berhasil menemukan Febriansyah di lokasi yang tidak jauh dari tempat kejadian.
Febriansyah tertangkap saat berada di area yang diduga sebagai lokasi persiapan pencurian.
BACA JUGA:Kasus Penculikan Anak 11 Tahun di Ogan Ilir Gegerkan Warga : Cek Faktanya !
Saat ditangkap, ia tidak memberikan perlawanan dan petugas segera mengamankan dirinya beserta sejumlah barang bukti yang digunakan dalam aksinya.
Barang bukti yang berhasil diamankan petugas meliputi berbagai alat yang digunakan untuk mencuri minyak dari jalur pipa, di antaranya tabung angin, tabung gas 3 kg, cangkul, dan linggis.
Selain itu, belencong (sejenis obeng besar), kotrek, serta dua unit sepeda motor yang diduga digunakan oleh pelaku untuk melarikan diri dari lokasi setelah melakukan aksinya.
Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIK MAP, melalui Kasi Humas Polres Prabumulih, AKP Barisi Sijabat, membenarkan bahwa tim gabungan berhasil menangkap satu pelaku berinisial FB (Febriansyah).
"Tim gabungan berhasil meringkus satu pelaku berinisial FB. Dua pelaku lainnya, yang berinisial BB dan JK, masih dalam pengejaran dan saat ini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," ungkap AKP Barisi Sijabat.
Meskipun satu pelaku berhasil ditangkap, dua pelaku lainnya, BB dan JK, masih dalam pengejaran.
Pihak kepolisian telah mengantongi identitas kedua pelaku yang masih buron dan terus melakukan penyelidikan serta pengembangan untuk menangkap mereka secepatnya.
"Kami sudah memiliki identitas dua pelaku lainnya dan saat ini kami tengah mengintensifkan pengejaran. Kami yakin, dengan koordinasi yang baik antara semua pihak, mereka akan segera tertangkap," tegas AKP Barisi.
Tindakan cepat pihak kepolisian dan tim gabungan dalam merespons kasus ini menunjukkan keseriusan dalam menindak tegas setiap upaya pencurian yang mengancam keselamatan dan keamanan infrastruktur vital negara.
Seperti jalur pipa minyak. Jalur pipa minyak milik PT Pertamina EP Regional 1 Zona 4, yang berada di bawah pengawasan Pertamina Hulu Rokan, merupakan bagian penting dari rantai distribusi energi nasional.
Oleh karena itu, pencurian di wilayah ini tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga berdampak pada distribusi minyak secara nasional.