"Teknologi yang tepat guna adalah kunci untuk menciptakan sektor perikanan yang tangguh di masa depan," ujar Romli, Sekretaris Dinas Perikanan Kota Palembang, dalam sambutannya.
Lomba yang diikuti oleh berbagai kalangan ini telah melalui beberapa tahapan seleksi sebelum mencapai babak final.
Lima finalis yang terpilih merupakan inovator dengan gagasan yang dianggap paling relevan dan inovatif dalam mendukung pengembangan sektor perikanan.
BACA JUGA:Muba Raih Peringkat 1 : Percepatan Penurunan Stunting di Sumsel !
BACA JUGA:Kodam Sriwijaya Sediakan Makan Siang Gratis di BKB
Para finalis harus melewati serangkaian proses penilaian yang ketat, termasuk presentasi di hadapan dewan juri yang terdiri dari peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, akademisi, dan jurnalis yang berpengalaman di bidang perikanan dan teknologi.
Lima finalis tersebut telah mempersiapkan inovasi mereka dengan matang dan menampilkan solusi yang berpotensi besar untuk diimplementasikan di lapangan.
Setelah melalui penilaian yang teliti, dewan juri akhirnya memilih tiga inovasi terbaik yang dinilai paling berdampak dan aplikatif.
Setelah melalui proses penjurian yang panjang dan penuh tantangan, akhirnya tiga pemenang diumumkan:
1. Juara Pertama: M Gusti Arya Priandana dan tim dengan inovasi FEECOS.ID (Feed Control Assistant).
FEECOS.ID adalah sebuah platform berbasis website yang berfungsi sebagai media informasi dan edukasi dalam mengatasi permasalahan pemberian pakan pada budidaya perikanan.
Teknologi ini membantu para pembudidaya ikan untuk mengatur pemberian pakan secara efisien sehingga dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen.
"Kami berharap FEECOS.ID dapat membantu nelayan dan pembudidaya ikan dalam mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam budidaya, yaitu efisiensi pemberian pakan," ujar Arya dalam presentasinya.
2. Juara Kedua: Maya Resta Kanya dan tim yang mengusung konsep Aquachickponik.
Aquachickponik adalah teknologi yang menggabungkan budidaya perikanan dengan hidroponik dan pemeliharaan ayam.
Inovasi ini menawarkan solusi untuk budidaya di lahan terbatas, sehingga dapat mendukung kemandirian pangan secara lebih luas.