Jumlah Alumni Prakerja di Sumsel Capai 602 Ribu Orang : Pemerintah Fokus pada Pemberdayaan Human Capital !

Kamis 26 Sep 2024 - 23:19 WIB
Reporter : Erika
Editor : Maryati

Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, peserta dapat meningkatkan keterampilan mereka sehingga siap bersaing di pasar kerja atau memulai bisnis secara mandiri.

Denni juga menekankan bahwa Prakerja merupakan bagian dari investasi pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia atau human capital investment.

“Prakerja bukan hanya soal pelatihan, ini adalah investasi jangka panjang yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Setiap individu yang mengikuti program ini mendapat kesempatan untuk naik kelas, meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan dan bermartabat,” tambah Denni.

BACA JUGA:Gajah Liar Meresahkan Warga, Penanganan Dinilai Lamban Warga Ancam Demo

BACA JUGA:Update Kasus Dugaan Perselingkuhan Oknum Guru : Ini Kata Pj Wako Prabumulih !

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, yang juga hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi atas capaian program Prakerja.

Menurutnya, program ini telah berhasil memberdayakan sekitar 25 persen usia produktif di Sumsel, sebuah pencapaian yang sangat berarti dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

“Prakerja telah menjadi program pemerintah yang diakui di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, ada beberapa negara yang mengadopsi konsep serupa untuk memberdayakan tenaga kerja mereka,” kata Elen.

Elen juga menggarisbawahi pentingnya peran komunitas alumni Prakerja di Sumsel dalam membangun jejaring dan mengembangkan usaha atau karier masing-masing.

Ia mengajak para alumni untuk terus mengembangkan keterampilan yang telah mereka peroleh dan saling mendukung dalam membangun perekonomian daerah.

“Pemerintah daerah tentu akan mendukung segala bentuk pengembangan komunitas ini. Kita ingin alumni Prakerja memiliki wadah yang tepat untuk terus tumbuh dan berkembang, serta berkontribusi terhadap masyarakat,” tuturnya.

Salah satu kisah inspiratif dari alumni Prakerja adalah Deri Liansyah, seorang warga asal Lubuk Linggau yang berhasil mengubah hidupnya melalui program ini.

Sebelum mengikuti Prakerja, Deri bekerja sebagai "tukang listrik jalanan" tanpa keahlian yang cukup dan tidak memiliki sertifikasi resmi. Kondisi ini membuatnya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Namun, setelah mengikuti pelatihan instalasi listrik dan pemasaran digital melalui Prakerja, Deri berhasil mendapatkan sertifikasi yang diakui secara resmi. Tidak hanya itu, ia juga memanfaatkan pelatihan pemasaran digital untuk mengembangkan bisnisnya.

Dengan bantuan Google Ads dan media sosial, ia kini memiliki perusahaan bernama PT Fardan Electronic Tri Tunggal yang bergerak di bidang instalasi listrik dan pendinginan udara.

Bisnis Deri berkembang pesat dan melayani berbagai perusahaan besar baik di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.

Kategori :