Mau Penghasilan Rp20 Juta Sekali Panen ? Coba Tanam Ubi Jalar Ungu untuk Dongkrak Ekonomi Keluarga !

Sabtu 21 Sep 2024 - 22:55 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Kandungan nutrisi yang tinggi pada ubi jalar ungu membuatnya menjadi pilihan yang populer bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi karbohidrat beras.

“Kami sangat beruntung bisa mengembangkan tanaman ini karena permintaan pasar terus meningkat. Harga jualnya juga stabil, sehingga kami bisa mendapatkan keuntungan yang layak,” tambah Nurjen.

Sementara itu, Nurdin (55), seorang petani di Cibadak, Kabupaten Lebak, telah merasakan manfaat ekonomi dari menanam ubi jalar ungu.

BACA JUGA:Mau Tau Berapa Utang Luar Negeri Indonesia 2024 ? Begini Kata Bank Indonesia !

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 19 September 2024 : Melemah 8 Poin Menjadi Rp15.343 per Dolar AS

Nurdin mengatakan bahwa ia telah menanam ubi jalar ungu selama setahun dan sudah tiga kali panen.

Menurutnya, ubi jalar ungu yang ia tanam selalu dibeli oleh pedagang di Pasar Rangkasbitung dengan harga Rp5.000 per kilogram.

“Setiap kali panen, kami selalu menjual ubi jalar ungu ini ke pedagang dengan harga yang cukup baik. Dari lahan sawah yang hanya tiga petak, kami bisa menghasilkan 2 ton ubi jalar dan pendapatan sekitar Rp10 juta,” ungkap Nurdin.

Ia juga menambahkan bahwa hasil panen dari ubinya selalu cepat terjual karena banyaknya permintaan dari pedagang.

Selain di Lebak, ubi jalar ungu yang ia tanam juga didistribusikan ke beberapa wilayah di luar Kabupaten Lebak seperti Tangerang dan Jakarta.

Peluang pasar yang besar ini membuat Nurdin semakin optimis untuk terus menanam ubi jalar ungu di lahan-lahannya.

Permintaan yang stabil dari konsumen dan harga yang menguntungkan membuatnya yakin bahwa ubi jalar ungu dapat menjadi komoditas andalan bagi petani lokal.

Deni Iskandar, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, menyampaikan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung pengembangan ubi jalar ungu oleh petani di Kabupaten Lebak.

Menurutnya, produksi ubi jalar di Kabupaten Lebak selama periode Januari hingga Agustus 2024 telah mencapai 5.500 ton.

Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal dan sebagian besar hasil panennya juga dipasok ke wilayah lain seperti Tangerang dan Jakarta.

“Kami melihat potensi besar dari ubi jalar ungu ini dan kami mendorong para petani untuk terus meningkatkan produksinya. Pasar yang terus tumbuh, baik di dalam maupun di luar daerah, menunjukkan bahwa ubi jalar ungu dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Lebak,” kata Deni.

Kategori :