KORANPALPOS.COM- Justin Hubner, salah satu pemain belakang Timnas Indonesia, dikenal dengan gaya permainannya yang keras, lugas, dan tak ragu untuk beradu fisik.
Pemain berusia 21 tahun ini telah membangun reputasi sebagai bek yang sulit dilewati oleh pemain lawan, dengan peran vitalnya dalam menjaga pertahanan Tim Garuda.
Kemampuan dan karakter permainannya yang kuat membuat Justin mendapatkan julukan 'Preman Timnas Indonesia', sebuah gelar yang ia sandang dengan bangga karena sikapnya yang selalu siap membela rekan setim, terutama ketika mereka diintimidasi oleh pemain lawan.
Sebagai bek tengah, Justin sering kali menjadi pemain pertama yang maju ketika rekan setimnya dilanggar atau mengalami tekanan dari pemain lawan.
BACA JUGA:4 Pemain Tertua yang Berhasil Raih Ballon d'Or: Kejayaan di Usia Senja
BACA JUGA:Nova Arianto Siapkan Seleksi Ketat, 7 Pemain Timnas U-17 Akan Dicoret Selama TC di Spanyol dan Qatar
Keberaniannya untuk mengambil risiko, termasuk adu fisik dan permainan agresif, membuatnya menjadi salah satu pilar penting di lini belakang Indonesia.
Gaya bermainnya yang penuh determinasi ini juga tidak jarang membuahkan kartu kuning atau bahkan kartu merah, sesuatu yang disadari penuh oleh Justin sebagai bagian dari risiko yang harus diambil oleh seorang bek.
Bermain di Posisi Bek Tengah
Justin Hubner memang memilih posisi bek tengah untuk bisa mengekspresikan gaya bermain agresifnya di lapangan.
Pemain keturunan Bandung dan Makassar ini mengungkapkan bahwa dirinya merasa nyaman bermain di posisi tersebut karena ia bisa lebih bebas menjegal pemain lawan dan menghalangi ancaman ke gawang timnya. "Saya bermain di posisi bek tengah karena saya suka menjegal," ujar Justin.
BACA JUGA:Rafael Struick Gabung Brisbane Roar: Dukungan Maksimal dari Shin Tae-yong
BACA JUGA:Proses Naturalisasi Mees Hilgers Lancar: Siap Bela Garuda di Laga Kualifikasi Piala Dunia
Posisi ini memberikan Justin kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan fisiknya serta ketenangannya dalam membaca serangan lawan.
Sebagai pemain belakang, Justin menganggap tugas utamanya adalah memastikan para penyerang lawan tidak memiliki kesempatan untuk mencetak gol, meski itu berarti ia harus bermain keras dan menerima konsekuensinya dalam bentuk kartu.