Siapa Puyang Siti Mora di Lubuklinggau ? Warisan Leluhur yang Misterius di Tengah Hutan Taba Baru !

Selasa 17 Sep 2024 - 15:44 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Tebat ini digunakan untuk mengairi persawahan dan memelihara ikan, yang kala itu menjadi sumber penghidupan penting bagi warga sekitar.

Kehidupan mereka yang penuh dedikasi untuk membantu masyarakat lokal menjadikan mereka tokoh yang dihormati dan dikenang sebagai leluhur yang berpengaruh.

Salah satu hal yang membuat makam keramat Puyang Siti Mora begitu menarik adalah bentuknya yang tidak biasa.

BACA JUGA:4 Kota Maju Pesat di Sumatera Selatan 2024 : Jangan Kaget, Lubuklinggau Posisi Berapa ?

BACA JUGA: 4 Kabupaten Paling Banyak Pemekaran di Sumatera Selatan : Mendorong Pembangunan dan Kesejahteraan !

Makam ini berbentuk bulat dan terbuat dari beton, dengan ornamen beberapa jendela serta pintu berbentuk bulat pula.

Bentuk bangunan makam yang tidak lazim ini berbeda dengan makam-makam pada umumnya di Indonesia, yang biasanya berbentuk persegi panjang atau segi empat.

Desain makam yang unik ini membuatnya menjadi objek perhatian tidak hanya dari masyarakat setempat tetapi juga pengunjung luar daerah yang penasaran dengan keunikan situs tersebut.

Menurut Deka Chandra, seorang pengunjung yang membagikan pengalamannya melalui akun TikTok dan Facebook, bangunan makam keramat ini dibuat oleh seorang warga bernama Mbah Ateng pada tahun 1990-an.

Mbah Ateng mengklaim bahwa desain bangunan makam terinspirasi dari petunjuk para leluhur, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk bulat yang melambangkan keutuhan dan kesempurnaan.

Meskipun demikian, pada bagian atas makam yang seharusnya juga berbentuk bulat seperti kubah, pembangunannya belum selesai hingga saat ini.

Seperti halnya makam keramat lainnya, keberadaan makam Puyang Siti Mora tidak lepas dari mitos dan legenda yang menyertainya.

Masyarakat sekitar meyakini bahwa makam ini memiliki kekuatan mistis yang mampu memberikan berkah bagi siapa saja yang berziarah dengan niat baik.

Banyak yang datang ke makam ini untuk memanjatkan doa, meminta perlindungan, atau sekadar menghormati leluhur yang telah berjasa dalam kehidupan mereka.

Tidak hanya itu, legenda tentang kemampuan supranatural Puyang Siti Mora dan suaminya Ali Monot juga beredar di kalangan masyarakat.

Mereka diyakini memiliki kekuatan untuk berkomunikasi dengan alam gaib dan mampu memberikan petunjuk kepada keturunan atau orang-orang yang membutuhkan bimbingan spiritual.

Kategori :