KORANPALPOS.COM - PT Bursa Komoditi Nusantara, yang lebih dikenal dengan nama Commodity Future Exchange (CFX), resmi meluncurkan produk terbaru mereka, yaitu Produk Derivatif Aset Kripto.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya CFX untuk memperluas pilihan investasi bagi para investor di Indonesia, sekaligus menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang pesat di sektor kripto.
Direktur Utama CFX, Subani, dalam keterangan resminya, menyebutkan bahwa peluncuran produk ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan CFX untuk memajukan industri kripto di Indonesia.
BACA JUGA:Booming Kripto : OJK Catat Nilai Transaksi Tembus Rp344 Triliun di 2024 !
BACA JUGA:Transaksi Kripto di Indonesia Terus Meningkat : Tanda Semakin Tingginya Minat Masyarakat !
Produk derivatif tersebut diharapkan dapat mendorong adopsi yang lebih luas terhadap aset kripto di kalangan investor, serta memperkuat fondasi pasar kripto yang diatur dengan baik dan memiliki daya saing global.
"Peluncuran produk derivatif ini tidak hanya menambah pilihan investasi bagi para investor, tetapi juga memastikan bahwa semua aktivitas perdagangan dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Kami ingin memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada para investor dalam setiap transaksi yang mereka lakukan," ujar Subani.
Produk derivatif adalah instrumen investasi yang nilainya bergantung pada aset dasar, dalam hal ini aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya.
BACA JUGA:Satgas Ungkap Modus Canggih Judi Online: Dari Situs Tersembunyi hingga Kripto !
Subani menambahkan, melalui produk derivatif, investor dapat melakukan transaksi dengan leverage, yang memungkinkan peningkatan potensi keuntungan.
Namun, di sisi lain, leverage juga membawa risiko yang lebih besar, sehingga investor harus berhati-hati dan memahami karakteristik produk ini sebelum melakukan transaksi.
"Produk derivatif di ekosistem kripto menawarkan peluang bagi investor untuk melakukan lindung nilai terhadap volatilitas harga kripto, atau bahkan memaksimalkan profit dari pergerakan harga. Dengan adanya fleksibilitas ini, investor memiliki lebih banyak strategi dalam merancang portofolio investasi mereka," jelas Subani.
BACA JUGA:Inovasi Terbaru di Dunia Kripto : Pluang dan PINTU Pertama dengan Lisensi PFAK di Indonesia !
BACA JUGA:Transaksi Aset Kripto Spektakuler : Tembus Rp301,75 Triliun pada Semester I-2024 !