Menjadi Manusia yang Bermanfaat bagi Orang Lain

Selasa 03 Sep 2024 - 06:13 WIB
Reporter : Mulyawan
Editor : Dahlia

KORANPALPOS.COM- Dalam kehidupan ini, tidak ada manusia yang bisa sepenuhnya hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Kemandirian sering disalahartikan sebagai kemampuan untuk hidup tanpa memerlukan bantuan dari siapa pun, namun sejatinya, kemandirian adalah tentang tidak terlalu bergantung pada orang lain dalam hal-hal yang bisa dilakukan sendiri, bukan berarti menolak segala bentuk hubungan dan bantuan dari sesama.

Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan untuk saling membantu dan berinteraksi satu sama lain. Allah SWT tidak menginginkan manusia untuk menjadi penyendiri yang menutup diri dari lingkungan sekitarnya.

Sebaliknya, Dia menginginkan kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana salah satu tujuan dari agama yang diturunkan-Nya.

BACA JUGA:Makna Berjalan, Berjalan Cepat, dan Berlari dalam Al-Qur'an: Menggali Hikmah dari Pilihan Kata yang Bijak

BACA JUGA:Mengikuti Teladan Nabi: Pentingnya Mendoakan Diri Sendiri Sebelum Orang Lain

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar, 

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا

"Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya." (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Jaami’ no. 176).

Islam sangat menentang sikap egois dan mementingkan diri sendiri. Sebanyak apapun pengetahuan seseorang, baik dalam urusan agama maupun dunia, pengetahuan tersebut tidak akan bernilai di hadapan Allah jika tidak memberikan manfaat kepada orang lain.

BACA JUGA:Menggapai Surga: Memanfaatkan Dunia dengan Bijak untuk Akhirat

BACA JUGA:Rumah yang Berkah: Keindahan yang Hakiki dalam Kehidupan

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa manfaat terbesar yang bisa kita berikan kepada sesama bukanlah hanya dalam bentuk materi. Jika kita tidak mampu membantu dengan harta, maka kita bisa membantu dengan tenaga.

Jika itu pun tidak memungkinkan, maka do’a adalah bentuk bantuan yang bisa lebih kuat dan berpengaruh daripada bantuan materi atau fisik.

Allah SWT berfirman 

Kategori :