Selain itu, refresh rate 120Hz menjanjikan pengalaman visual yang halus, baik saat bermain game maupun menjelajah media sosial.
Desainnya yang modern dan stylish ditujukan untuk menarik perhatian pengguna muda yang menginginkan perangkat yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis.
Keempat pilihan warna—Midnight Black, Dreamy Purple, Sage Green, dan Starry Blue—menawarkan variasi bagi konsumen untuk memilih sesuai dengan kepribadian mereka.
Di sektor performa, Redmi 14C dipersenjatai dengan prosesor MediaTek Helio G81 Ultra, sebuah chipset yang dirancang untuk memberikan kinerja yang kuat pada ponsel dengan harga terjangkau.
Dengan dukungan GPU Mali G52-MC2, perangkat ini mampu menangani berbagai tugas sehari-hari dengan lancar, termasuk bermain game, streaming video, dan multitasking.
Untuk memastikan kelancaran operasional, Redmi 14C juga dilengkapi dengan pilihan RAM yang bervariasi, yakni 4GB, 6GB, dan 8GB.
Pilihan memori internal yang tersedia adalah 128GB dan 256GB, memberikan ruang yang cukup bagi pengguna untuk menyimpan berbagai aplikasi, foto, video, dan file penting lainnya.
Jika masih kurang, pengguna dapat menambahkan penyimpanan dengan kartu microSD, membuat Redmi 14C menjadi pilihan yang fleksibel untuk berbagai kebutuhan penyimpanan.
Seperti ponsel terbaru Xiaomi lainnya, Redmi 14C menjalankan HyperOS, sistem operasi yang berbasis pada Android 14.
HyperOS dirancang untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih cepat dan intuitif, dengan berbagai fitur baru yang memaksimalkan kinerja perangkat keras yang ada.
HyperOS juga diklaim lebih hemat daya, yang dikombinasikan dengan baterai besar 5.160mAh pada Redmi 14C, menjadikan ponsel ini mampu bertahan seharian penuh bahkan dengan penggunaan intensif.
Fitur pengisian cepat 18W juga disertakan, memungkinkan pengguna mengisi daya baterai dengan cepat dan kembali menggunakan ponsel mereka tanpa harus menunggu terlalu lama.
Namun, sejalan dengan tren industri saat ini, Xiaomi memutuskan untuk tidak menyertakan charger dalam paket penjualan Redmi 14C.
Ini berarti pengguna harus membeli charger secara terpisah, yang mungkin akan menjadi bahan pertimbangan bagi sebagian calon pembeli.